RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah menyediakan dua jenis vaksin bagi yang mengikuti vaksinasi gotong royong. Yakni vaksin Sinopharm dan vaksin CanSino. Keduanya dikembangkan perusahaan asal China. Kedua vaksin tersebut telah menyelesaikan uji klinis fase akhir, seperti halnya Sinovac Biotech dan Biological.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, masing-masing perusahaan bisa memilih dari jenis vaksin yang tersedia. Namun, kondisi itu sesuai dengan ketersediaan bahan baku vaksin.
Baca juga : Insya Allah, Vaksinasi Gotong Royong Jalan Akhir Mei, Biayanya Rp 500 Ribu Sekali Suntik
Bagaimana besaran biayanya? Dia mengakui, kebijakan pemerintah menetapkan harga vaksin gotong royong sebesar Rp 500 ribu per dosis cocok dengan hitung-hitungan pengusaha.
Penetapan harga ini sebelumnya telah diumumkan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto. “Ini (harga) masuk dalam range yang diterima oleh perusahaan,” ujarnya.
Baca juga : Area Jawa Dan Bali Bakal Diprioritaskan
Untuk pengadaan vaksin, pihaknya bakal bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) mulai berjalan pekan depan.
"Harapannya vaksinasi ini menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam menangani faktor kesehatan dan perekonomian kita," ungkap sahabat dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno itu.
Baca juga : Kadishub DKI Pastikan Penerapan Prokes Di Terminal Kalideres
Vaksin gotong royong adalah program vaksin yang digelar secara mandiri oleh pengusaha. Vaksin tersebut dikhususkan bagi pekerja dan keluarganya yang seluruh biayanya ditanggung perusahaan.[UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.