RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pemimpin Uni Eropa - peserta pertemuan luar biasa Dewan Eropa - untuk berdiri berdampingan dengan Ukraina, dan menghentikan serangan Rusia.
Zelensky bilang, nasib Eropa ditentukan di Ukraina. Jika tidak disudahi sekarang, Presiden Rusia Vladimir Putin pasti akan lebih merajalela.
"Sanksi ekonomi dan keuangan yang kuat harus segera diterapkan, cabut kemampuannya untuk melanjutkan agresi. Nonaktifkan layanan keuangan SWIFT. Terapkan embargo pada perdagangan minyak dan gas, tolong! Tentara dengan senjata dan amunisi, mendukung Anda sebagai operasi penjaga perdamaian PBB," seru Zelensky melalui akun Facebook resminya, Jumat (24/2).
Baca juga : GPMI: Sampaikan Kebenaran Harus Bil Hikmah
"Orang-orang kami mati untuk kebebasan Ukraina dan Eropa. Kami sudah menunggu lama di pintu yang terbuka. Kami bertanya tentang keanggotaan NATO. Tapi, kami tidak mendengar jawabannya," imbuhnya.
Sekarang ini, tegas Zelensky, pihaknya membutuhkan jaminan keamanan hukum internasional, perspektif Eropa yang jelas, serta tindakan cepat dan konkret.
137 Tewas
Baca juga : Wacana Presiden 3 Periode, Boni Hargens: Belum Ada Yang Bisa Lanjutkan Jokowi
Zelensky mengungkap, 137 warga Ukraina tewas setelah negaranya diserang besar-besaran oleh pasukan Rusia pada Kamis (24/2).
Selain itu, 316 warga Ukraina juga mengalami luka-luka dalam operasi militer Rusia, yang dikecam masyarakat internasional.
"Hari ini, kami telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga negara kami. Militer dan sipil," kata Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video, seperti dikutip AFP, Jumat (25/2). [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.