Dark/Light Mode

5,3 Juta Balita Terkena Stunting

KSP Minta K/L Bikin Program Tepat Sasaran Dan Berkelanjutan

Jumat, 14 Januari 2022 09:08 WIB
Tenaga Ahli Utama Brian Sri Prahastuti (baju biru) saat mendampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) bertemu dan berdiskusi dengan pendamping Posyandu Terpadu Desa Patawang Sumba Timur terkait penurunan stunting di NTT, Jum’at (7/1). (Foto: Dok. KSP)
Tenaga Ahli Utama Brian Sri Prahastuti (baju biru) saat mendampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) bertemu dan berdiskusi dengan pendamping Posyandu Terpadu Desa Patawang Sumba Timur terkait penurunan stunting di NTT, Jum’at (7/1). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti mengatakan, program percepatan penurunan stunting (kekerdilan) harus tepat sasaran dan berkelanjutan. Mengingat jumlah balita terkena stunting di Indonesia saat ini masih tinggi, yakni sebanyak 5,3 juta balita.

Baca juga : PKS Minta Prokes Di Sekolah Diperketat

“Arahan bapak Presiden sudah jelas, penurunan stunting minimal 3 persen per tahun. Karena itu, renaksi kementerian/lembaga  (K/L) bukan kegiatan yang terbatas pada memobilisasi orang dalam bentuk event tertentu saja, tapi harus berupa kegiatan yang berkelanjutan dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh sasaran,” ujar Brian di Gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (14/1).

Baca juga : HNW Beri Program Tambahan Makanan Untuk Posyandu

Menurut Brian, sebenarnya ada banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh K/L untuk percepatan penurunan stunting.

Baca juga : Gandeng Krakatau Steel, Tata Logam Group Tingkatkan Industri Baja Berkelanjutan

Ia mencotohkan, perawatan dan pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil yang mengalami gizi buruk, konseling, hingga pemberian suplemen vitamin. “Ini bentuk-bentuk intervensi spesifik,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.