BREAKING NEWS
 

Putin Masih Ngegas, Bos CIA Ingatkan Perang Ukraina Bisa Mengarah Ke Konflik Nuklir

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 8 Mei 2022 10:07 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Bill Burns mengingatkan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mempertaruhkan banyak hal pada fase kedua perang di Ukraina.

Putin sepertinya masih meyakini, menggandakan konflik militer masih merupakan jalan terbaik.

"Pola pikir inilah, yang membuat fase kedua serangan memiliki risiko yang relatif sama. Bahkan, bisa saja lebih berisiko dibanding fase pertama konflik," ujar Burns dalam acara Financial Times di Washington, seperti dikutip CNN Internasional, Sabtu (7/5).

Baca juga : Mudik Bawa Berkah Bagi Pedagang Makanan Di Merak, Omzet Naik 3 Kali Lipat

"Putin masih dalam kerangka berpikir, bahwa dia tak yakib kalah. Dia percaya, menggandakan kekuatan militer dapat meningkatkan kemajuan Rusia dalam konflik Ukraina," imbuhnya.

Burns melihat, Putin sangat mudah terbakar oleh kombinasi keluhan, ambisi, dan rasa tidak aman dalam satu dekade terakhir.

Adsense

Dengan latar belakang itu, Burns mengatakan, risiko perang fase kedua ini dapat mengarah pada konflik nuklir.

Baca juga : Minta Putin Segera Akhiri Perang Ukraina, Jokowi Tawarkan Bantuan Untuk Solusi Damai

Kemungkinan tersebut tak bisa diremehkan. Meski sejauh ini, intelijen AS tak melihat ada bukti-bukti praktis, yang menunjukkan Rusia merencanakan senjata nuklir taktis. 

"Kemungkinan ini tak bisa diremehkan. Bagi Putin, taruhannya tinggi. Risiko perang di fase kedua ini tak bisa dianggap enteng," tegas Burns. 

Perhitungan China

Baca juga : Demi Lemahkan Rusia, Perang Di Ukraina Sengaja Dibikin Lama

Burns memaparkan, konflik Rusia di Ukraina dapat mempengaruhi perhitungan China dalam upaya pengambilalihan Taiwan. 

"Kepemimpinan China melihat dengan hati-hati. Mereka berusaha mengambil pelajaran, tentang apa saja yang bisa diambil dari Ukraina. Tentang ambisi mereka sendiri di Taiwan,” jelas Burns.

“Saya kira, tekad Xi untuk mendapatkan kendali atas Taiwan, tidak terkikis. Situasi ini sangat mungkin mempengaruhi perhitungan China, tentang bagaimana dan kapan mereka akan melakukan hal tersebut terhadap Taiwan,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense