RM.id Rakyat Merdeka - Pengunduran diri nikki Haley sebagai Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB secara mendadak menimbulkan banyak spekulasi. Dia diduga mundur karena ingin maju sebagai calon presiden AS. menjadi saingan Donald Trump dalam pemilihan umum 2020 mendatang. Namun, dalam konferensi pers dengan Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, Haley menepis isu tersebut.
“Tidak, saya tidak mencalonkan diri untuk (pilpres) 2020,” ucap Haley, Selasa (9/10) waktu setempat. “Bagi Anda semua yang akan bertanya tentang (pilpres) 2020, tidak, saya tidak mencalonkan diri. Saya akan berkampanye untuk yang satu ini,” kata Haley, merujuk pada Donald Trump. Haley disebut-sebut sebagai capres Partai Republik masa depan mengingat rekam jejaknya sebagai gubernur Carolina Selatan 2011 hingga 2017. Dia juga berhasil meredam kritik atas pekerjaannya mewakili AS di PBB. Karena dia diragukan mengingat pengalamannya yang minim soal kebijakan luar negeri.
Baca juga : AS Ogah Cabut Sanksi Iran
Menurut Haley, dia mengun durkan diri karena percaya pada “batas waktu”. “Saya pikir Anda harus bersikap tidak mementingkan diri sendiri untuk mengetahui kapan Anda menyingkir dan membiarkan orang lain melakukan pekerjaan itu,” katanya.
“Jadi, terima kasih, Presiden. ini merupakan sebuah kehormatan seumur hidup,” imbuhnya. Trump mengatakan, pengunduran Haley bukan keputusan yang mengejutkan baginya. Dia telah diberitahukan sekitar enam bulan lalu. Banyak pihak di Gedung Putih dan PBB yang mengaku terkejut dengan pengunduran diri Haley yang dianggap sebagai salah satu profil tertinggi di kabinet Trump. “Haley telah memberitahu saya sekitar enam bulan yang lalu bahwa dia berpikir untuk mundur pada akhir tahun untuk mengambil sedikit waktu istirahat,” kata Trump. Trump menerima pengunduran diri Haley. Dia melemparkan pujian kepada Haley.
Baca juga : Belanja Di Toko Pakai Bahasa Indonesia
“Dia melakukan pekerjaan luar biasa. Dia adalah orang yang fantastis, sangat penting. Dia melakukan pekerjaan yang fantastis dan kami telah melakukan pekerjaan fantastis bersama,” kata Trump. Trump mempertimbangkan untuk menunjuk Dina Powell, petinggi Goldman Sachs yang juga bekas penasihat Gedung Putih, menggantikan Haley. Dengan pernyataan itu, Trump memadamkan spekulasi bahwa ia kemungkinan akan mengusung putrinya, ivanka, untuk mengisi jabatan tersebut.
Powell pada tahun pertama pemerintahan Trump menjabat sebagai Wakil Penasihat Keamanan nasional pembuatan strategi. Dia adalah pemain kunci dalam upaya diplomatik di Timur Tengah. Powell awal tahun ini kembali ke Goldman Sachs, perusahaan tempatnya mengabdi selama lebih dari satu dasawarsa. Dia merupakan pejabat tinggi di Departemen Luar negeri di bawah pemerintahan presiden sebelumnya dari Partai Republik, George W Bush.
Baca juga : Peringati Hari Penyatuan Jerman Sambil Heningkan Cipta Untuk Korban Gempa Palu
Perkiraan bahwa ivanka Trump akan menduduki jabatan sebagai duta besar PBB menguat setelah Haley memuji ivanka dan suaminya, Jared Kushner, ketika membicarakan pengunduran dirinya. namun, Trump berpendapat, meski ivanka bisa memainkan peranan yang hebat dengan jabatan itu, dia akan menghadapi tuduhan nepotisme jika memilih putrinya. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.