Dark/Light Mode

Thaksin: Move Forward Hebat, Waktunya Jenderal Tua Pensiun

Rabu, 17 Mei 2023 11:13 WIB
Mantan PM Thailand Thaksin Sinawatra (Foto: Instagram @thaksinlive)
Mantan PM Thailand Thaksin Sinawatra (Foto: Instagram @thaksinlive)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra (73) memuji partai pemenang pemilu, Move Forward sebagai disruptor baru yang merajai media sosial.

Thaksin bilang, sekarang ini adalah waktu yang tepat bagi jenderal tua yang menjadi pusat kekacauan selama bertahun-tahun, untuk pensiun secara bermartabat.

Taipan yang ikut menjadi kekuatan pendorong Partai Pheu Thai ini mengatakan, Move Forward berhasil membuktikan kedigdayaan media sosial dan kontennya atas kampanye berbiaya besar dan politik uang.

"Mereka berhasil memanfaatkan konten TikTok, karena anak muda suka itu. Lewat TikTok, kita bisa mendulang suara secara organik. Kita tak banyak mengeluarkan sumber daya," kata Thaksin dalam dua jam diskusi politik yang disiarkan secara online, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (17/5).

Politisi kelahiran 26 Juli 1949 ini mengatakan,  Move Forward pimpinan Pita Limjaroenrat memiliki magnet di kota-kota yang banyak memiliki universitas. Sehingga, banyak anak muda mampu meyakinkan orang tua mereka, untuk memilih Move Forward yang baru berusia tiga tahun.

Baca juga : Anak Pahlawan Revolusi Umrah Bareng Jenderal Dudung

"Pheu Thai terpukul, karena kami kurang menyiapkan diri menghadapi disrupsi. Saat ini, Move Forward mengungguli Pheu Thai dan partai berduit lainnya," ujar Thaksin.

Move Forward mendapat tempat di hati kawula muda Thailand, karena sarat agenda liberal dan janji perubahan yang berani. Termasuk, menolak monopoli dan mengubah undang-undang yang mengatur hukuman penjara lama karena menghina monarki.

Pheu Thai yang kini telah membentuk aliansi enam partai dengan Move Forward, berharap koalisinya bisa menampung lebih banyak partai politik. Agar partai pro-militer yang kalah, tak keluar dari pemerintahan.

Janji Setia

Thaksin memiliki pengaruh yang signifikan, meskipun berada di pengasingan selama 17 tahun.

Ayah Paetongtharn Shinawatra yang juga ikut kontestasi Pemilu 14 Mei - mewakili Pheu Thai - memilih mengasingkan diri, untuk menghindari hukuman penjara karena penyalahgunaan kekuasaan, yang telah dibantahnya.

Baca juga : Lestari: Genjot Sektor Pariwisata, Pusat Dan Daerah Kudu Sinergi

Juli besok, Thaksin berencana pulang kampung. "Apa yang terjadi, terjadilah," ucapnya.

Thaksin berjanji setia pada istana dan memastikan, Pheu Thai tidak akan mendukung tindakan Move Forward, yang berdampak pada monarki.

Move Forward dan Pheu Thai sukses mengalahkan partai-partai yang didukung oleh militer royalis. Dua di antaranya dipimpin mantan panglima militer yang terlibat dalam kudeta terhadap Thaksin dan saudaranya, Yingluck Shinawatra.

Di tengah situasi ini, mencuat spekulasi kesepakatan rahasia Thaksin dengan salah satu jenderal itu, untuk membentuk pemerintahan. Namun, bapak tiga anak ini menyebutnya sebagai upaya untuk mendiskreditkan Pheu Thai, dengan troll online.

Thaksin menyebut, Move Forward mendapat dukungan di distrik yang mayoritas dihuni prajurit berpangkat tinggi. Dia pun menyoroti perbedaan generasi atas peran politik militer.

Baca juga : KPK Tunjuk Jaksa M Asri Irwan Sebagai Plt Direktur Penuntutan

"Untuk dua paman, itu sudah cukup. Menggantungkan sarung tangan, akan bermartabat bagi mereka," tuturnya.

"Ini menjadi semacam wake up call bagi tentara. Bahwa menggunakan kekuatan yang berlebihan, ditolak oleh masyarakat Thailand. Fakta ini menambah mata uang Move Forward," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.