BREAKING NEWS
 

Jelang Pemilu

PM Thailand Lolos Mosi Tak Percaya Keempat

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Minggu, 24 Juli 2022 09:07 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (tengah) di parlemen, Bangkok, Thailand, Sabtu, 2 Juli 2022. (Foto Reuters/Chalinee Thirasupa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha lolos dari mosi tidak percaya untuk keempat kali di parlemen, Sabtu (23/7). Prayuth (68) dan 10 menterinya selamat dari ujian besar bagi kepemimpinannya menjelang pemilihan umum 11 bulan mendatang. 

Mantan Panglima Angkatan Darat Thailand yang menjabat PM setelah memimpin kudeta pada 2014, berhasil mengamankan posisinya sampai akhir masa jabatan pada Maret tahun depan. Pemungutan suara menghasilkan 256 dukungan kepada Prayuth, 206 suara lain menentangnya, sedangkan sembilan anggota parlemen bersikap abstain.

Mosi tersebut menjadi ujian besar bagi kepemimpinannya menjelang pemilihan umum yang akan digelar dalam 11 bulan ke depan. Prayuth dan 10 menterinya akhir-akhir ini mendapat tekanan dari oposisi, yang menuduh mereka korupsi dan salah urus ekonomi.

Baca juga : Asah Political Sense Bagi Praktisi Kebijakan Publik

Tuduhan itu dilakukan oposisi untuk mendiskreditkan koalisi 17 partai yang berkuasa sebelum pemilu digelar. Mosi tersebut adalah mosi keempat terhadap kinerja pemerintahannya sejak dia dipilih DPR Thailand untuk tetap menjabat PM pada 2019.

Adsense

Oposisi menuduh pemilihan tersebut didasarkan pada peraturan yang sengaja dirancang agar dirinya tetap berkuasa. Prayuth telah menyangkal tuduhan itu.

Pihak oposisi membutuhkan lebih dari 239 dari 477 suara parlemen untuk menggulingkan PM. "Selama debat dalam beberapa hari terakhir, isu-isu yang diangkat oposisi mengandung beberapa informasi yang salah dan pemerintah telah menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasi banyak hal," kata juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana.

Baca juga : Jelang Pertemuan The Fed, Rupiah Loyo Lagi

"Setelah debat selesai, kami mendesak oposisi untuk bekerja bersama demi rakyat dan negara," imbuhnya.

Para analis menilai, meski jajak-jajak pendapat menunjukkan popularitasnya menurun, Prayuth diprediksi akan bertahan. Sejumlah analis memandang gerakan kecaman terhadap Prayuth merupakan upaya oposisi untuk meraih dukungan publik menjelang pemilu. Prayuth belum memberi sinyal tentang tanggal pelaksanaan pemilu.***

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense