Sebelumnya
Politisi yang dua kali dibui atas kasus sodomi itu dan koalisinya tengah menikmati dukungan kuat dari kelas menengah perkotaan dan etnis China dan India. Namun, ia sadar menghadapi tantangan untuk menyusup ke jantung pedesaan Melayu.
Hampir 70 persen dari populasi adalah Melayu, kebanyakan dari mereka Muslim. Selain itu, tidak seperti pada 2018, kali ini oposisi terpecah, dengan adanya PM yang digulingkan Muhyiddin Yassin dan Mahathir Mohamad.
Baca juga : Mau Cek Tagihan Listrik di PLN Mobile? Ini Caranya
Untuk memperkuat dukungan terhadap koalisinya, Anwar telah menyerahkan bentengnya di Port Dickson, selatan Kuala Lumpur, untuk memperebutkan kursi di Tambun, negara bagian Perak. Ini adalah langkah berisiko yang dapat mengakhiri karier. Tetapi, ia merasa itu strategi yang pas.
Sebagai informasi, Anwar Ibrahim menang mayoritas di Port Dickson pada pemilu 2018. Port Dickson, Negeri Sembilan, memang merupakan basis Pakatan Harapan.
Baca juga : Rekat Indonesia Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas
Oh Ei Sun, peneliti senior di Institut Urusan Internasional Singapura mengatakan, Anwar sulit mendapatkan dukungan Melayu yang cukup untuk mencapai garis finish.
“Pemilih Melayu pedesaan akan lebih banyak mengalir kembali ke Barisan Nasional khususnya dan partai-partai Melayu pada umumnya,” katanya.
Baca juga : Kurangi Fatalitas Kecelakaan Tabrak Belakang Truk, Ini Saran Pengamat Transportasi
Anwar juga menghadapi tekanan dari beberapa koalisinya sendiri untuk mundur dan membuka jalan bagi kepemimpinan baru setelah lebih dari dua dekade memimpin. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.