Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Presiden RI Jadi Juru Damai Rusia Vs Ukraina
PKS Pun Memuji Langkah Jokowi
Kamis, 30 Juni 2022 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia untuk mendamaikan dua negara yang sedang berperang itu, mendapat pujian dari segala penjuru. Bahkan, PKS yang selama ini berada di barisan oposisi dan paling konsisten mengkritisi pemerintah, memberikan pujian setinggi langit atas langkah Jokowi ini.
Pujian itu, antara lain disampaikan Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Sukamta. Politisi asal Yogyakarta itu, mendukung langkah Jokowi menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk misi perdamaian dan kemanusiaan.
"Semoga Indonesia akan kembali memainkan peran signifikan dalam ikut serta menjaga perdamaian dunia, karena perang ini membawa dampak negatif bagi kita semua," kata Sukamta, dalam keterangan tertulis, yang diterima redaksi, kemarin.
Baca juga : Bismillah...Pak Jokowi Lancar, Aman, Selamat
Anggota Komisi I DPR ini menuturkan, perang Rusia vs Ukraina telah menyebabkan banyak persoalan, seperti krisis pangan dan energi. Harga barang-barang semakin mahal. Di beberapa negara, inflasi meningkat tajam. Negara-negara Afrika sangat terpengaruh oleh krisis akibat perang ini. Harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk, semakin melonjak. Konflik ini juga berdampak pada meningkatnya ancaman krisis pangan dan energi global.
"Karenanya, Indonesia juga penting untuk membawa misi tentang pangan dan energi," ucapnya.
Sukamta mengatakan, sejak awal mendorong agar Indonesia bisa memainkan peran konkret dalam menghentikan peperangan dan mewujudkan perdamaian antarnegara yang bertikai saat rapat bersama Kementerian Luar Negeri. Kata dia, kunjungan Jokowi ini merupakan langkah konkret tersebut, yang tentunya tidak terlepas dari tanggung jawab Indonesia yang saat ini ditunjuk sebagai Presidensi G20.
Baca juga : Partai Garuda: Mereka Berpikiran Kerdil
"Ini tanggung jawab berat, karena diemban pada situasi yang tidak mudah, pandemi belum resmi berakhir, dan terjadinya perang Ukraina-Rusia," lanjutnya.
Ketua DPP PKS ini menilai, kondisi itu menjadi tantangan yang sangat menarik untuk dihadapi. Sikap kepemimpinan Indonesia, kata Sukamta, akan dikenang 20-30 tahun ke depan sebagai Presidensi G20 jika menjadi penengah Rusia dan Ukraina.
"Tentu kita semua berharap pertemuan dengan 2 pemimpin negara yang sedang bertikai itu, membawa hasil yang sangat berarti bagi proses penghentian perang dan terciptanya perdamaian. Agar kita semua bisa segera pulih dari keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari pandemi," ujarnya.
Baca juga : RI Punya Kekuatan Untuk Damaikan Rusia-Ukraina
Pujian kepada Jokowi juga datang dari Ketua MPR, Bambang Soesatyo. Politisi Golkar ini menyebut, perjalanan Jokowi ke Ukraina dengan menumpang kereta api selama 12 jam adalah sebuah perjalanan luar biasa. Hal tersebut menunjukkan besarnya kesungguhan hati Presiden membawa misi perdamaian, sekaligus menjalankan amanat konstitusi UUD 1945 dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya