BREAKING NEWS
 

Jokowi Desak Isu Myanmar Diselesaikan Dengan Duduk Bersama

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Senin, 8 Mei 2023 21:07 WIB
Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (8/5). (Foto RM/HOSetpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia mendesak agar kekerasan di Myanmar segera dihentikan. Presiden Joko Widodo mengajak pihak berseteru agar menyelesaikan masalah dengan duduk bersama dan berdialog.

"Situasi saat ini tidak membuat pihak mana pun menang, tapi hanya membuat rakyat menjadi korban. Saya mengajak marilah kita duduk bersama, ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama," ungkap Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (8/5).

Baca juga : Jokowi Dorong Inovasi Sistem Pembayaran Digital Diperkuat

Di masa  Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini, ditegaskan Presiden akan terus mendorong implementasi dari lima poin kesepakatan atau "Five-Point Consensus". Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut adalah berkaitan dengan bantuan kemanusiaan.

Adsense

Menurut Presiden Jokowi, berbagai upaya telah dilakukan Indonesia dan melalui keketuaannya di ASEAN mampu memfasilitasi The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).

Baca juga : PDI Perjuangan Tangsel Siap Dukung Kaesang

Setelah tertunda cukup lama karena masalah akses, Presiden mengatakan, joint needs assesment mampu diselesaikan.

"Ini masalahnya adalah masalah akses. Kemarin, AHA Center didampingi tim monitoring ASEAN akan menyerahkan bantuan kemanusiaan, tetapi sangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak," ucap Kepala Negara.

Baca juga : Jokowi: Yang Jalan Di Daerahnya Rusak Parah, Silakan Komentar Atau DM Twitter Saya

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga telah menjelaskan bahwa ada dua tahap bantuan kemanusiaan untuk Myanmar. Tahap pertama terkait dengan life saving, telah selesai dilakukan karena terkait dengan bantuan penanggulangan Covid-19, dan tahap kedua life sustaining.

"Tahap kedua ini sempat mengalami hambatan karena kurangnya akses kepada AHA Centre untuk menjangkau penduduk yang memerlukan terutama di wilayah-wilayah yang di luar kontrol militer Myanmar," ujar Retno.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense