Dark/Light Mode

TKI Asal Jatim Disiksa Di Malaysia Dan Tak Digaji, DPR Berang

Selasa, 2 Mei 2023 22:10 WIB
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyesalkan sekaligus mengecam adanya penyiksaan dan eksploitasi terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT) Indonesia yang bekerja di Malaysia kembali terulang. Kali ini menimpa Nani, seorang TKI asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban yang berusia 39 tahun mengalami luka bakar di bagian punggung dan lengan akibat disetrika dan disiram air panas oleh majikannya. Kedua matanya pun hitam lebam akibat pukulan. Yang menyedihkan, gajinya TKI ini juga tidak dibayar sejak ia bekerja pada Maret 2022.

Baca juga : 1.800 Masyarakat Indonesia Di Thailand Shalat Id Di KBRI Bangkok

"Kami menyesalkan betul bahwa di Malaysia lagi-lagi aksi keji seperti ini kembali terulang. Kami tegaskan pada pihak KBRI agar terus mengawal Kepolisian Malaysia yang sudah melakukan penahanan terhadap majikan dan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini supaya ditindak tegas. Termasuk usut tuntas agen pemberangkatan maupun penerimanya di Malaysia karena jalur keberangkatan korban ini non prosedural," kata Christina, di Jakarta, Selasa (2/5).

Christina menjelaskan, pemberangkatan Nani sebagai TKI ke Malaysia terjadi saat Indonesia belum membuka pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) akibat Covid-19. Malaysia pun belum membuka masuknya pekerja asing.

Baca juga : KAI Siapkan 6.9 Juta Tempat Duduk Di Masa Angkutan Lebaran

"Maka, tindak tegas agen nakal ini harus dilakukan. Baik di Indonesia maupun di Malaysia. Sementara aspek hukumnya harus kita kawal terus supaya memberi efek jera. Jangan ada anggapan bahwa TKI kita lemah perlindungan hukum sehingga bisa diperlakukan apa saja di sana. Ini tidak boleh terjadi lagi," tegas politisi Partai Golkar ini.

Terkait penanganan korban, Christina mendapat laporan bahwa KBRI Kuala Lumpur memberi atensi khusus, termasuk perawatan di Rumah Sakit dan komunikasi dengan otoritas di Malaysia agar pelaku diberi hukuman setimpal. "Kami apresiasi Pak Dubes Hermono yang jemput bola menangani kasus ini. Semoga bisa tertangani dengan baik, kondisi korban bisa segera pulih," ucapnya.

Baca juga : Kyai Muda Jatim Gelar Sedekah Sayur Di Pasar Ngasem, Pedagang: Sangat Bermanfaat Bagi Kami

Christina berharap, kasus TKI di Malaysia ini bisa menjadi perhatian Presiden Jokowi dalam pertemuan KTT ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo. "Perlu ada dorongan terus menerus agar ini jadi perhatian. Presiden perlu sampaikan pada forum ini sehingga semua kepala negara memiliki kesadaran yang sama terkait perlindungan Pekerja Migran," pungkas Christina.â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.