BREAKING NEWS
 

Kemlu Inisiasi Kerja Sama Komunitas Kopi Nusantara-Diaspora Di AS

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Minggu, 21 Mei 2023 16:13 WIB
Webinar Komunitas Kopi Nusantara (KKN) dengan wakil diaspora Indonesia dan perwakilan RI di AS, Sabtu (20/5). (Foto: Dok. Kemlu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyelenggarakan pertemuan online antara Komunitas Kopi Nusantara (KKN) dengan wakil diaspora Indonesia dan perwakilan RI di Amerika Serikat (AS), Sabtu (20/5). Webinar dengan diaspora tersebut berisi tukar pikiran guna menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi komoditas kopi asal Indonesia. Di akhir pertemuan disepakati akan terus dilanjutkan dengan kerja sama konkret di bidang kopi.

Dalam pidato pembukaannya, Direktur Amerika 1 Kemlu Iwan Freddy H Susanto menyatakan, bahwa kegiatan mempertemukan KKN dengan diaspora merupakan salah satu langkah konkret untuk meningkatkan ekspor kopi sekaligus memanfaatkan peluang sehubungan dengan membumbungnya hasil ekspor kopi ke AS. Iwan mengapresiasi dukungan Dubes RI di Washington DC serta para Konjen di Houston, New York, Los Angeles, Chicago, dan San Francisco.

Iwan menyatakan, potensi produk ekspor kopi di pasar AS sangat besar, meski harus diakui banyaknya persyaratan importasi yang diberlakukan AS. Merujuk data statistik yang dirilis BPS beberapa tahun terakhir, AS terus menjadi destinasi ekspor terbesar bagi RI. Tren ini diprediksi akan terus meningkat, apalagi permintaan terhadap produk kopi Indonesia makin tinggi.

Dubes RI untuk AS Rosan Roeslani menyambut baik rencana kerja sama antara KKN dengan diaspora Indonesia. Dia juga mengucapkan selamat dan terima kasih kepada KKN yang  ikut aktif dalam webinar untuk mengadakan kerja sama dengan diaspora Indonesia di AS.

Baca juga : RI Dan Ghana Bahas Kerja Sama Program Imunisasi

”Kopi adalah salah satu produk utama ekspor RI ke AS. Tren ini meningkat terus setiap tahun kurang lebih 15 persen,” ujar Rosan, dalam keterangan Kemlu yang diterima RM.id, Minggu (21/5).

AS merupakan negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai ekspor 319 juta dolar AS. Dari Januari sampai Maret 2023, ekspor kopi Indonesia ke AS sudah mencapai 61,9 juta dolar AS.

Keberhasilan ini merupakan pencapaian yang perlu dipertahankan. Beberapa kesempatan untuk mempromosikan kopi adalah pada pameran kopi spesialti di Oregon baru-baru ini. ”Ini merupakan buah kolaborasi antara KBRI Washington DC dengan KJRI San Francisco, ITPC LA, Kementerian Pertanian, BUMN serta Pemprov Jawa Barat. Transaksi antara pengusaha Indonesia dengan AS mencapai 20,6 juta dolar AS,” pungkas Rosan.

Adsense

Iwan dan Rosan mengingatkan beberapa tantangan yang perlu disadari. Yaitu resesi global yang semakin terasa. Kelesuan ekonomi dapat memengaruhi daya beli penggemar kopi Indonesia. Tantangan berikutnya adalah dengan kopi-kopi dari negara lain seperti Amerika Latin dan Vietnam. Mereka adalah pemasok utama kopi ke AS.

Baca juga : PT Pelni Apresiasi Komitmen TelkomGroup Sediakan Infrastruktur Di KTT ASEAN

”Untuk itu, informasi mengenai produk kopi Indonesia perlu disebarkan kepada para penggemar kopi Indonesia. Ini dapat dilakukan dengan strategi yang tepat. Hal lain yang penting adalah perlunya informasi pasar tujuan dengan riset dan komunikasi yang baik dengan diaspora Indonesia. Oleh karena itu, informasi yang intensif dan terus-menerus perlu dilakukan dengan para perwakilan RI di AS,” jelas Iwan.

Terinspirasi Success Story Para Diaspora

Webinar ini juga mendengarkan cerita keberhasilan diaspora di AS. Mereka adalah Ivan Hartanto yang berkedudukan di San Fransisco dan Irfan Ihsan serta Vivit Kavi yang berdomisili di Washington DC.

Sesuai namanya “Belift”, Ivan Hartanto ingin mengangkat nama Indonesia melalui produk kopi yang ditawarkannya di San Francisco Bay Area. Ivan menyatakan, selama ini dibantu KJRI San Francisco. Saat ini ia sedang memperbesar base-nya di Indonesia dan akan mengembangkan ekspor kopi dari Indonesia ke mancanegara, tidak hanya AS. Menurut Ivan, kopi Indonesia memiliki ragam jenis specialty coffee dengan sertifikasi GI (Geographical Indications), memiliki keunggulan untuk dipromosikan di berbagai segmen pasar AS.

Sedangkan Irfan Ihsan dan Vivit Kavi memaparkan tentang sukses Dua Coffee di Washington DC. Sejak beroperasi pada September 2019, kedai kopi mereka langsung mendapatkan tempat tersendiri di hati para pecinta kopi lokal maupun Indonesia.

Baca juga : Pupuk Indonesia Promosikan Kain Nusantara Di KTT ASEAN 2023

Kedai Dua Coffee sudah tidak asing lagi bagi para pecinta kopi Indonesia. Dua Coffee menyuguhkan beragam menu specialty coffee dengan berbagai teknik penyeduhan. Selain itu, kedai ini juga menawarkan beberapa pilihan minuman non-coffee yang ngehits di kalangan milenial.

Menutup Webinar, Dubes Bagas Hapsoro yang juga pegiat diplomasi kopi, menyampaikan beberapa alasan mengapa Indonesia harus mempertimbangkan untuk mengetahui potensi kopi Indonesia di AS. Webinar tersebut dapat memberikan informasi yang berguna tentang pasar kopi di AS, termasuk tren dan preferensi konsumen, serta persaingan yang ada di pasar. Hal ini dapat membantu pebisnis memahami bagaimana cara memasarkan produk kopi Indonesia dengan lebih efektif di pasar tersebut.

”Kelebihan diaspora ini adalah memiliki potensi, jejaring, pengalaman, dan kemampuan yang luar biasa dalam menjual kopi Indonesia. Hal ini yang telah dilakukan Belift Green Coffee dan Dua Coffee,” ucapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense