RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan tetap akan menggelar perayaan kemerdekaan ke 245 tahun pada 4 Juli ini meski pandemi Covid-19 belum surut. Presiden Joe Biden yakin, penularan virus tersebut sudah terkendali sehingga tidak sampai mengganggu acara tahunan tersebut.
Sekitar 1.000 orang personel militer dan pekerja esensial (tenaga kesehatan/nakes) diundang ke Gedung Putih. Mereka dianggap turut berjasa mengendalikan pandemi di Amerika. Selain itu, Pemerintah akan menggelar pesta kembang api yang bisa ditonton dari Washington National Mall.
Baca juga : Gus Yaqut Puji Kerja Keras Erick
“Kami yakin dengan rencana kami. Hingga titik ini, tidak ada pertimbangan untuk mengubah rencana perayaan hari Kemerdekaan Amerika,” ujar juru bicara Pemerintah Amerika, Jen Psaki, dikutip dari kantor berita Reuters, kemarin.
Ada kekhawatiran perayaan Hari Kemerdekaan bakal gagal mengingat beredarnya varian Delta. Apalagi AS merupakan negara nomor satu terbanyak kasus Covid-19. Namun, seiring dengan tingginya jumlah warga yang telah mendapatkan vaksin lengkap, tak mengejutkan AS pede (percaya diri) dengan rencana perayaan Hari Kemerdekaan.
Baca juga : Mimpi Ekonomi 7 Persen Ternyata Belum Lenyap
Menurut data dari New York Times per 2 Juli, 47 persen warga telah divaksin lengkap. Sementara yang baru menerima satu dosis ada 55 persen. Adapun total dosis vaksin Covid-19 yang sudah diberikan ada 328.809.470 dari total dosis yang tersedia 382.636.520.
Data tersebut memperlihatkan, target Presiden Biden agar 70 persen warga sudah menerima satu dosis vaksin belum tercapai. Walau begitu, angka tersebut cukup menjadi pegangangan Amerika agar tetap melanjutkan perayaan 4 Juli di tengah ancaman virus Corona varian Delta.
Baca juga : Dibully Karena Bagikan Nasi Kotak Lauk Sederhana, PSI Dibela Netizen
“Mayoritas kasus varian Delta hanya terjadi pada mereka yang belum divaksin,” ujar Psaki.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Rochelle Walensky menilai, varian Delta tetap menjadi ancaman serius bagi warga Negeri Paman Sam. Virus varian India itu menyebabkan lebih banyak kasus Covid-19, rawat inap, dan kematian di komunitas yang tidak divaksinasi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.