RM.id Rakyat Merdeka - Persoalan sekarang, apakah konsep menstruasi ini adalah benar-benar kutukan Tuhan sebagaimana dipersepsikan di dalam konsep teologi misoginis, atau hanya sebagai pantulan kelemahan taraf kognitif manusia (social construction)? Kalau hal itu dianggap mitos, masalah lain akan muncul karena sudah mendapat pengakuan dari Kitab Suci. Mitos yang terakomodir dalam Kitab Suci “harus” diyakini dan berada di luar ontologi sains.
Baca juga : Apa Itu Menstrual Taboo? (2)
Persepsi orang terhadap menstrual taboo tidak hanya pada suku-suku bangsa tertentu, tetapi menurut penelitian Hays dalam bukunya yang terkenal “The Dangerous Sex”, perlakuan menstruasi bersifat universal di berbagai tempat. Ia tidak boleh mendekati masakan karena dianggap bisa mempercepat basinya makanan, tidak boleh memegang atau membuat keramik karena bisa mudah pecah.
Baca juga : Apa Itu Menstrual Taboo? (1)
Banyak lagi mitos lainnya, terutama berhubungan intim di masa perempuan sedang menstruasi sangat terlarang dan pemali. Alquran dan Hadis juga melarang melaksanakan hal itu, namun bukan karena faktor tabu atau dikaitkan dengan darah kutukan. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.