Dark/Light Mode
Islam Dan Sexual Education (10)
Menstruasi Dan Mitos Seksualitas (4)
RM.id Rakyat Merdeka - Mengenai pembersihan diri (thaharah) dari haid, dalam Islam tidak dikenal adanya upacara ritual khusus seperti dalam agama Yahudi dan kepercayaan-kepercayaan sebelumnya.
Thaharah dalam Tafsir al-Alusiy diartikan sebagai pembersihan secara hakiki, yakni melakukan pembersihan diri secara sempurna (al-thaharah al-kamilah) dengan mandi.
Baca juga : Menstruasi Dan Mitos Seksualitas (3)
Maksudnya, berhentinya haid tidak bisa dijadikan ukuran, tetapi mandi wajib sesudah haidh itulah yang dijadikan ‘ibarah. Al-Alusi cenderung sependapat dengan ‘Ashim yang membaca yaththahharna (dengan tasdiq) yang memfaedahkan upaya intensif untuk membersihkan diri.
Thaharah dalam hal ini menurut Imam Syafi mensyaratkan mandi seperti mandi janabah, yakni membasahi seluruh anggota badan. Sebagian ulama lain seperti ‘Atha’ dan Thawus berpendapat, wanita pasca haidh mesti mandi dan berwudlu.
Baca juga : Menstruasi Dan Mitos Seksualitas (2)
Jumhur ulama berpendapat, bahwa sesudah hari ketujuh ia sudah dapat dianggap bersih setelah mandi. Kecuali Abu Hanifah berpendapat tidak harus mandi tapi cukup membersihkan tempat keluarnya darah haid dan juga tidak perlu menunggu tujuh hari. Sekalipun kurang tujuh hari kalau sudah merasa bersih, sudah dapat melakukan ibadah secara rutin. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Auza’iy dan Ibn Hazm.
Angka tujuh di sini semata-mata berdasar pada kebiasaan perempuan umumnya mereka menjalani masa haid selama tujuh hari. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan angka tujuh seperti yang dianut dalam agama Yahudi.
Baca juga : Menstruasi Dan Mitos Seksualitas (1)
Ini bisa dilihat dalam diskursus empat imam mazhab: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’, dan Imam Ahmad, sama sekali tidak pernah ada yang menyinggung hubungan antara angka tujuh hari dengan penciptaan dan perilaku makrokosmos.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.