RM.id Rakyat Merdeka - Kemungkinan lainnya, yaitu mereka membunuh anak perempuan karena khawatir nantinya akan kawin dengan orang asing atau orang yang berkedudukan sosial rendah misalnya budak atau mawali. Di samping itu, khawatir jika anggota sukunya kalah dalam peperangan yang akan berakibat anggota keluarga perempuannya akan menjadi harem-harem atau gundik para musuh.
Baca juga : Ismail Atau Ishaq? (5)
Sebuah prinsip di kalangan bangsa Arab dituangkan di dalam sebuah syair sebagaimana dikutip oleh Reuben Levy, “Kuburan adalah mempelai laki-laki paling baik dan penguburan bayi perempuan adalah tuntutan kehormatan” (The grave is the best bridegroom and the burial of daughters is demanded by honour). Kelahiran seorang bayi perempuan menjadi ‘aib bagi keluarganya, hal ini juga telah diisyaratkan dalam Q.S. Al-Nahl/16:58.
Baca juga : Ismail Atau Ishaq? (4)
Beberapa upacara tradisional yang bersifat profan dan sakral di kawasan Timur Tengah mempersembahkan gadis-gadis sebagai korban atau tumbal, misalnya upacara rutin di Sungai Nil dan tempat-tempat yang disakralkan lainnya. (Lihat Fedwa Malti-Douglas, Woman’s Body, Woman’s Word, Gender and Discourse in Arabo-Islamic Writing, Princeton, New Jersey: Princeton University Press, 1991, halaman 20).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.