Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Kedua, Allah SWT menjadikan mimpi para Nabi sebagai sebuah kebenaran, sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur’an seperti mimpi Yusuf, Ibrahim dan Muhammad saw.
Baca juga : Ismail Atau Ishaq? (4)
Maksud mimpi tersebut adalah untuk menegaskan akan kebenaran mereka. Pasalnya, kondisi yang dialami oleh setiap insan pada umumnya adalah tertidur atau tidak tertidur. Jika kedua kondisi tersebut menunjukkan kebenaran, maka itu menjadi bukti nyata bahwa mereka adalah benar dan jujur di setiap keadaannya. (Ar-Razi, Mafatih al-Ghayb, Jilid XIII, halaman 158).
Baca juga : Ismail atau Ishaq? (3)
Ar-Razi juga membagi tingkatan (maqamat) mimpi para Nabi ke dalam tiga bagian. Pertama, terjadi sesuai yang hadir dalam mimpi sebagaimana ditunjukan pada firman Allah swt pada diri Rasulullah saw. (latadkhulunna al-masjid al-harâm) yang disusul dengan kejadian serupa di dalam mimpinya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.