Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Etika Politik Nabi Muhammad Saw

Kedudukan Pemimpin Perempuan (2)

Jumat, 16 Juli 2021 06:21 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedua hadis di atas terkesan Nabi membatasi perem­puan untuk menjadi pemimpin. Namun jika disimak dan didalami konteksnya, justru Nabi memberi­kan peluang kaum perempuan menjadi pemimpin, jika ia mengupayakan kemampuan diri men­jalankan fungsi kepemimpinan itu.

Baca juga : Kedudukan Pemimpin Perempuan

Hal ini bisa dipahami, bahwa Nabi seo­lah dalam kapasitasnya sebagai pengamat politik yang tahu akibat yang akan terjadi manakala kepemimpinan diberikan ke­pada orang yang tidak siap.

Baca juga : Fore-Play Bagi Pasangan Makrokosmos (2)

Bukan karena perempuan, tetapi karena ketidaksiapan putri Raja Kisra Persia mengemban amanat berat itu. Apalagi, Nabi tahu persis jika musuh bebuyutan­nya Romawi Byzantium sedang berada di puncak kekuatan saat itu.

Baca juga : Fore-Play Bagi Pasangan Makrokosmos (1)

Seandainya Nabi tegas menolak perempuan menjadi pemimpin maka redaksinya mungkin bukan menggunakan kata seperti di dalam hadis di atas. Nabi tahu peran seorang Khadijah di dalam memimpin perusahaannya ketika ia masih di Mekah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.