Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Etika Politik Nabi Muhammad Saw
Kedudukan Pemimpin Perempuan (2)
RM.id Rakyat Merdeka - Kedua hadis di atas terkesan Nabi membatasi perempuan untuk menjadi pemimpin. Namun jika disimak dan didalami konteksnya, justru Nabi memberikan peluang kaum perempuan menjadi pemimpin, jika ia mengupayakan kemampuan diri menjalankan fungsi kepemimpinan itu.
Baca juga : Kedudukan Pemimpin Perempuan
Hal ini bisa dipahami, bahwa Nabi seolah dalam kapasitasnya sebagai pengamat politik yang tahu akibat yang akan terjadi manakala kepemimpinan diberikan kepada orang yang tidak siap.
Baca juga : Fore-Play Bagi Pasangan Makrokosmos (2)
Bukan karena perempuan, tetapi karena ketidaksiapan putri Raja Kisra Persia mengemban amanat berat itu. Apalagi, Nabi tahu persis jika musuh bebuyutannya Romawi Byzantium sedang berada di puncak kekuatan saat itu.
Baca juga : Fore-Play Bagi Pasangan Makrokosmos (1)
Seandainya Nabi tegas menolak perempuan menjadi pemimpin maka redaksinya mungkin bukan menggunakan kata seperti di dalam hadis di atas. Nabi tahu peran seorang Khadijah di dalam memimpin perusahaannya ketika ia masih di Mekah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.