RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian menyaksikan dengan mata terbuka saat kepala desa teriak mendukung Presiden Jokowi 3 periode. Tito juga menyaksikan dengan jelas bagaimana reaksi Jokowi mendengar teriakan itu. “Pak Jokowi tersenyum,” kata Tito.
Aksi kepala desa itu menggelora usai acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kepala Desa, di Istora Senayan, Selasa lalu (29/3). Saat itu, sejumlah kepala desa berseru di dekat Jokowi yang sedang berjalan menuju mobil dinasnya. Nah, saat itu, Tito ada di acara itu, juga ada di samping Jokowi.
Lalu, kemarin, Tito mengungkapkan kesaksiannya itu, ke wartawan. Kata mantan Kapolri itu, saat Jokowi akan meninggalkan lokasi acara, para kepala desa rame-rame minta salaman dan minta foto.
Baca juga : Laskar Ganjar Puan Tolak Presiden Tiga Periode
“Pak Jokowi melayani foto,” kata Tito.
Saat sedang foto-foto itu, lanjut Tito, ada kepala desa yang teriak, ‘Pak Jokowi 3 periode’. “Pak Jokowi senyum saja,” tutur Tito, mengungkap reaksi Jokowi atas teriakan itu.
Tito membantah, seruan Jokowi 3 periode itu, didesain. Menurut dia, itu aspirasi spontan dari para kepala desa. “Saya hadir disana,” tegas Tito.
Baca juga : Sikap Jokowi Tetap Sama
Tito memastikan, acara yang digagas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) ini, digelar sebatas untuk membahas permasalahan di lingkup desa.
Selain di samping Jokowi dan Tito, teriakan “Jokowi 3 periode” itu disampaikan di depan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, yang ikut hadir dalam acara itu. Seperti Jokowi, Luhut juga senyum-senyum mendengarnya.
Juru Bicara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi membantah, tudingan yang menyebut bosnya memobilisasi kepala desa melalui APDESI untuk deklarasi Jokowi 3 periode. “Tidak ada upaya-upaya atau peran Pak Menko Luhut untuk suarakan perpanjangan atau tiga periode,” kata Jodi, kepada wartawan, kemarin.
Baca juga : Panja Vaksin DPR Tersendat, Permintaan Komisi IX Ditolak Komisi VI
“Ini semua spontanitas peserta saja, kan ada puluhan ribu, kalau ada yang antusias melihat presiden favoritnya, ya wajar saja, susahlah mau kontrol,” lanjut Jodi.
Jodi menduga, para kepala desa tersebut gerah melihat elite politik yang saling berkunjung belakangan ini, membahas perkara politik. Jodi justru menyerang balik para penuding yang menuduh Luhut memobilisasi, menghina niat tulus para pimpinan desa itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.