Sebelumnya
Dalam perkara ini, Muara Perangin Angin dituntut 2,5 tahun penjara ditambah denda sebesar Rp 200 juta subsider 4 bulan kurungan.
Jaksa menilai, Muara memberi uang Rp 572 juta kepada Terbit agar perusahaannya menjadi pemenang tender proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Langkat.
Baca juga : Ini Perempuan Yang Siap Pimpin Liga Inggris
Muara Perangin Angin disebut mendapatkan paket pekerjaan penunjukan langsung di Dinas PUPR yaitu paket pekerjaan hotmix senilai Rp 2,867 miliar dan paket pekerjaan penunjukan langsung.
Yaitu, rehabilitasi tanggul, pembangunan pagar dan pos jaga, pembangunan jalan lingkar senilai Rp 971 juta, serta paket pekerjaan penunjukan langsung yaitu pembangunan SMPN 5 Stabat dan SMP Hangtuah Stabat senilai Rp 940,558 juta.
Baca juga : Panitia Haji Indonesia Siap Sambut Jemaah Di Madinah
Pada 17 Januari 2022, Muara menemui Marcos dan Isfi untuk meminta pengurangan commitment fee menjadi 15,5 persen dan disetujui oleh kakak kandung Terbit, Iskandar Perangin Angin.Sehingga total yang harus diserahkan oleh Muara adalah sejumlah Rp 572.221.414 dan dibulatkan menjadi Rp 572 juta.
Muara menyerahkan uang tersebut pada 18 Januari 2022 dalam bungkusan plastik hitam kepada Isfi Syahfitra, anggota Grup Kuala yang dibina Terbit.
Baca juga : Ketua Umum IMI Pastikan Formula E Siap Digelar Di Jakarta
Pada hari yang sama, Isfi dan Shuanda menyerahkan Rp 572 juta kepada anggota Grup Kuala lainnya, yakni Marcos untuk diberikan kepada Terbit Rencana melalui Iskandar. Saat penyerahan itu, mereka ditangkap KPK. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.