Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tesla Investasi Ke Thailand

Luhut Dicari-cari Warganet

Minggu, 29 Mei 2022 06:55 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan Video Conference Bersama dengan Tesla Energy Stabilisator Group di Kantor Marves, Jum’at (8-1-2021). (Foto : Dok. maritim.go.id)
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan Video Conference Bersama dengan Tesla Energy Stabilisator Group di Kantor Marves, Jum’at (8-1-2021). (Foto : Dok. maritim.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan Tesla milik Elon Musk memilih investasi di Thailand. Padahal, pejabat Indonesia mulai dari Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sampai Presiden Jokowi sudah bela-belain datang ke markasnya Elon Musk di Amerika Serikat untuk merayunya investasi di Indonesia. Warganet pun heboh dan cari-cari Luhut.

Dikutip dari The Thaiger, Tesla sudah resmi terdaftar sebagai perusahaan sejak Rabu (25/5). Hal itu terpampang di situs Department of Business Development, Ministry of Commerce Thailand.

Nama perusahaannya Tesla Company (Thailand) Ltd. Nilai investasi awal disebutkan sekitar 3 juta baht atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Baca juga : Dubes China Apresiasi Kehadiran Menlu Retno Di Pertemuan BRICS

Beberapa petinggi dari perusahaan Tesla untuk perwakilan di Thailand juga disebutkan. David Jon Feinsten sebagai Global Senior Director-Trade Market Acces; Vaibhav Taneja menjabat sebagai Chief Accounting Officer, dan Yaron Klein menjabat sebagai Tesla Asset Manager dan juga Chief Financial Officer Tesla Energy Operations. Namun, belum diketahui apakah Tesla akan memproduksi atau merakit mobil listrik.

Kedatangan Tesla di Thailand sejalan dengan kebijakan pemerintah Negeri Gajah Putih mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon. Maret lalu, Thailand menggelontorkan 3 miliar baht untuk mensubsidi harga kendaraan listrik dan mengurangi pajak mobil listrik.

Kenapa Tesla pilih Thailand? Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira punya jawabannya. Salah satunya Thailand merupakan basis industri otomotif. Thailand juga penghasil sparepart handal untuk produk otomotif yang sudah terkenal.

Baca juga : Punya Potensi Besar, Investasi Di Goto Bukan Untuk Cari Cuan

Bhima menyarankan, pemerintah melakukan follow up terhadap komitmen investasi Tesla. Seperti halnya kejelasan proposal teknis, regulasi dan insentif yang dibutuhkan serta kawasan industri yang mendukung ekosistem industri.

Warganet pun ramai mengomentari investasi Tesla di Thailand. Mereka pun mencari-cari Luhut. “Kurang apa coba lobinya. Menteri terbaik di negeri ini sudah ke sana, bahkan Jokowi sendiri juga sudah datang. Dimana kurangnya?” sindir @ekountungwidod2. “Opung: sia-sia dong usaha guah ngampirin si elon jauh-jauh ke amrik. Mana udah exposure nya gila-gilaan lagi. Amsyong,” cuit @BontotBanten.

“Gagal maning gagal maning,” seloroh @HendragunaSonny. “Mungkin aturan dan iklim investasi tidak ruwet,” duga @bakanosan. “Bener itu Mas Elon bangun pabrik di situ. Pasarnya kan jelas. Indonesia. Negara salah kelola,” pungkas @B4msaja.

Baca juga : Investasi Telkomsel di GoTo Dipastikan Dengan Seleksi Ketat

Luhut sendiri belum berkomentar. Namun, sebelumnya, dia mengatakan, investasi Tesla di Indonesia masih dalam proses. “Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ini investasi dengan nilai jumbo.,” ujar Luhut. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.