RM.id Rakyat Merdeka - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Pandemi Covid-19, dr. Reisa Brotoasmoro meminta masyarakat, agar lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri, dalam mengantisipasi tren kenaikan kasus Covid di Tanah Air.
Terlebih, pemerintah telah mengumumkan kemunculan dua subvarian baru Omicron: BA.4 dan BA.5.
Enam hari berselang, jumlah kasus BA.4 dan BA.5 bertambah jadi 20.
Dari temuan tersebut, diketahui bahwa temuan tersebut tidak hanya berupa imported case atau penularan dari luar negeri. Melainkan sudah menjadi transmisi atau penularan lokal.
Baca juga : KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Proyek Fiktif Di PT Amarta Karya
Pemerintah pun, kini terus melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
"Subvarian baru ini memang menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara di dunia. Tetapi, sejauh ini, gejala yang ditimbulkan dan kebutuhan perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah. Jumlah kematian yang ditimbulkan, hanya 1/10 dibanding varian Omicron awal," jelas dr. Reisa.
Baca juga : Jadi Ketua Panitia Seabad NU, Erick Godok 9 Program Utama, Salah Satunya NU Tech
Mayoritas pasien Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, dilaporkan hanya mengalami gejala ringan. Hanya, ada satu pasien gejala sedang dengan keluhan batuk, sesak napas, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri perut.
"Namun, kita harus tetap waspada. Karena BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat," kata dr. Reisa mewanti-wanti.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.