BREAKING NEWS
 

Stop Narasi Politik Identitas, Utamakan Isu Ekonomi Di Pilpres 2024

Reporter : IRANDI KASMARA
Editor : WAHYU SURYANI
Rabu, 14 Desember 2022 08:37 WIB
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis survei terbaru terkait dinamika politik dan pilihan masyarakat terhadap calon presiden (capres) 2024. Survei itu mengemukakan kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, yakni mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. 

Survei LKPI juga mengukur elektabilitas sejumlah tokoh untuk menjadi presiden di tahun 2024 menggantikan Jokowi. Dengan simulasi nama tokoh yang disodorkan pada responden, maka tokoh yang paling banyak dipilih adalah Airlangga Hartarto 17,20 persen, Prabowo Subianto 16,20 persen, Ganjar Pranowo 10,7 persen, Anies Baswedan dipilih 7,40 persen, dan Puan Maharani 4,7 persen.

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, ekonomi menjadi isu penting dalam Pilpres 2024. Sayang, ruang publik kerap dipenuhi dengan narasi-narasi politik identitas yang sempit. 

Menurutnya, pemilih rasional patut menjadikan isu ekonomi sebagai dasar pertimbangan utama dalam memilih sosok pemimpin.

"Secara substansial, memang isu yang paling penting itu soal ekonomi, karena itu menyangkut kesejahteraan. Tetapi acap kali di ruang publik dieksploitasi oleh orang-orang tertentu bukan di isu ekonomi, tapi dibawa ke isu-isu yang sifatnya politik identitas, sempit dan emosional," tegas Emrus, Selasa (13/12).

Menurut Emrus, Airlangga patut menjadikan isu ekonomi sebagai modal utama untuk memenangkan hati masyarakat. 

Baca juga : Komunitas Joget Koplo Siap Dukung Ganjar Pranowo Di Pilpres 2024

“Terus terang saya mengatakan semua kandidat yang ada di Indonesia kecuali Airlangga Hartarto, belum ada yang mengedepankan isu ekonomi," tandasnya.

Isu ekonomi juga harus dibuat sedemikian rupa dan digelorakan ke ruang publik agar menjadi kebutuhan masyarakat.

“Menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa isu ekonomi penting bagi masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.

Emrus juga mencatat kelemahan Airlangga. Menurutnya, Airlangga terlalu sibuk bekerja sehingga cenderung lupa komunikasi dengan publik. 

Emrus menyarankan Airlangga membentuk tim komunikasi politik dan tim komunikasi pemasaran politik. 

Adsense

“Ada kelemahan beliau ini yaitu selalu bekerja, padahal sekarang seharusnya bekerja dan berkomunikasi. Agar diketahui publik," ujarnya.

Baca juga : Ini Catatan Rekor Kiper Kroasia Dominik Livakovic, Di Piala Dunia 2022

Emrus juga mengetengahkan pasangan Airlangga Hartarto-Puan Maharani dalam Pemilu 2024. Menurutnya, paslon itu bisa membawa Indonesia lebih maju, sejahtera, dan kestabilan politik.

Jadi, kemampuan di bidang ekonomi dipasangkan dengan tokoh yang menguasai bidang sosial-politik yang di-back up oleh PDIP.

Pendidikan Politik

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan, masyarakat perlu mendapatkan pendidikan politik menjelang Pemilu 2024. Yakni, popularitas dan elektabilitas bukan yang utama, namun visi misi serta pemikiran dari para calon yang akan berkontestasi. 

“Saya harap lembaga survei dan media dalam merilis mengutamakan selain populer, dan elektabilitas. Ungkapkan juga sisi pendidikan politik, sehingga memberikan pembelajaran bagi masyarakat,” kata Lili, Selasa (13/12).

Selama ini, lembaga survei sibuk mengumumkan tingkat elektabilitas dan popularitas, sampai lupa dengan visi misi tokoh tersebut. 

Baca juga : Sandiaga Uno Nyatakan Siap Maju di Pilpres 2024

“Harus digali keinginan pemilih seperti apa. Ditanyakan visi dan misi, ingin pemimpin yang bagaimana? yang berintegritas, yang mampu mengatasi masalah pengangguran, mampu berperan dalam persaingan global. Jadi memberikan pendidikan politik, bukan sekadar suka tidak suka,“ jelas Lili. 

Terlebih pada pemilu mendatang, mayoritas pemilihnya adalah kaum muda. Kata Lili, mereka mandiri, berpengetahuan luas, memiliki keinginan dan kebutuhan, sehingga jika calon hanya mengandalkan popularitas saja, tidak begitu diminati. 

“Harus dibarengi dengan sikap visioner dan integritas,“ tegas Lili. 

Pemilih muda memiliki akses yang luas terhadap informasi, termasuk tentang perpolitikan jelang Pemilu. Mereka bukan sekadar butuh siapa yang akan maju pada Pemilu mendatang, tetapi juga visi misi dan bagaimana hal itu memenuhi keinginan dan ekspektasi mereka.  

Dari sejumlah nama capres yang beredar, nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kerap disebut, karena kiprahnya dalam mengomandoi sektor perekonomian Indonesia, terkhusus saat masa pandemi. Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar, bersama PAN dan PPP pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), juga telah meluncurkan visi KIB, Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense