RM.id Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan alasan memilih RSPAD Gatot Soebroto sebagai tempat untuk memeriksa kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Tentu karena ada riwayat pemeriksaan sebelumnya tentu kan ada dokter yang memeriksanya yang biasa untuk mengetahui riwayat penyakit LE," ungkap Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Selasa (10/1).
Baca juga : Tak Ada Unsur Politis, KPK Yakin Masyarakat Papua Dukung Pengusutan Kasus Lukas Enembe
"Memang dokter di KPK sudah ada. Tapi perlu dipastikan lagi akan kondisinya perlu perhatian dokter yang melakukan pemeriksaan sebelumnya. Ada dokter spesialisnya, dokter jantung dll," imbuhnya.
Dalam perkara ini, tim penyidik KPK telah lebih dulu menahan penyuap Lukas, yakni Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka.
Baca juga : KPK Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe!
KPK menduga, Rijantono Lakka menyuap Lukas Enembe sebesar Rp 1 miliar agar perusahaannya mendapatkan pengerjaan beberapa proyek di Pemprov Papua.
Di antaranya, proyek multi years peningkatan jalan Entrop-Hamadi dengan nilai proyek Rp 14, 8 miliar. Lalu, proyek multi years rehab sarana dan prasarana penunjang PAUD Integrasi dengan nilai proyek Rp 13,3 miliar.
Baca juga : KPK Tahan Rijatono Lakka, Penyuap Gubernur Papua Lukas Enembe
Serta, proyek multi years penataan lingkungan venue menembak outdoor AURI dengan nilai proyek Rp 12, 9 miliar.
KPK juga menduga Lukas Enembe telah menerima pemberian lain sebagai gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya hingga jumlahnya miliaran rupiah. Saat ini KPK sedang mengembangkan lebih lanjut dugaan tersebut. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.