RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, banyak perguruan tinggi dan industri yang ingin memproduksi ventilator berbiaya rendah alias low cost. Kebutuhan alat bantu pernapasan ini semakin mendesak di tengah meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
Kata Agus, ada 4 kelompok yang saat ini dikoordinasikan Kementerian Perindustrian dalam upaya pengembangan dan produksi ventilator. Yaitu kelompok tim Universitas Indonesia (UI, kelompok tim Yogyakarta yang terdiri dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan sejumlah perusahaan swasta, kelompok Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama perusahaan BUMN, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Baca juga : Atasi Penyebaran Corona, UKM Binaan BNI Turut Produksi APD
"Banyak industri yang mau melakukan kegiatan investasi untuk membangun industri ventilator," kata Agus, dalan konferensi pers lewat konferensi video usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (15/4).
Khusus untuk tim Yogyakarta, fokus produksi ventilator dilakukan untuk jangka menengah. "Tidak untuk sekarang, tapi ke depannya. Yang akan mereka produksi itu jenis hibrid. Mereka akan produksi yang low cost," lanjut Menperin.
Baca juga : Cegah Covid-19, Bawaan WNI Dari Malaysia Disemprot Disinfektan
Sebagian besar dari kelompok yang disebutkan tadi akan melakukan proses produksi pada April ini. "Tapi khusus Yogyakarta itu akan lebih lama yaitu Mei dan Juni," sambung Agus. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.