RM.id Rakyat Merdeka - Untuk menyokong kinerja keuangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan, seperti PT Sang Hyang Sri (Persero), Perum Bulog dan PT Pertani (Persero) mengincar pasar beras komersial dengan kualitas premium.
Kepala Humas Perum Bulog Tomi Wijaya mengakui, pihaknya berupaya semaksimal mungkin dalam pengadaan beras komersial.
“Selagi kami bisa terus menjual (beras komersial atau premium), maka kami akan membeli sebanyak-banyaknya (stok petani). Skema komersial sudah jelas hitung-hitungannya,” ujar Tomi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Ketua KPK: Perlu Semangat Kebangkitan Nasional untuk Berantas Korupsi
Berbeda bila dibandingkan dengan skema penyaluran beras PSO (Public Service Obligation), lanjutnya, pihaknya harus membeli gabah petani. Dan, waktu penyalurannya tidak bebas dilakukan.
“Stok beras (premium) sangat fluktuatif. Kalau beras PSO kan pengeluarannya diatur oleh pemerintah,” terangnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkakan, pihaknya memiliki ketersediaan beras Bulog sebesar 1.395.376 ton per 17 Mei 2021. Terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1.378.047 ton.
Baca juga : Selama Larangan Mudik, Penerbangan Di 52 Bandara Anjlok 65 Persen
Dari jumlah itu, sebanyak 413.856 ton merupakan beras menahun sejak 2018-2019. Sedangkan beras komersial sebanyak 17.329 ton. Menurutnya, bisnis beras komersial selama ini yang menyokong keuntungan perusahaan.
“Akan tetapi, keuntungan itu tergerus demi menyokong keuangan di sisi penugasan pelayanan masyarakat (PSO), yakni pengadaan cadangan beras pemerintah,” akunya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Jakarta, Selasa (18/5).
Direktur Utama PT Sang Hyang Sri (Persero) Karyawan Gunarso juga mengaku, tengah mengelola beras premium.Saat ini stok-nya sebanyak 16.460 ton.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.