Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Teken Kerja Sama,

Konsorsium BUMN-LG Sepakat Bangun Industri Baterai di RI

Kamis, 6 Mei 2021 22:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir seusai menyaksikan penandatanganan kerja sama (Foto: Ist)
Menteri BUMN Erick Thohir seusai menyaksikan penandatanganan kerja sama (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan konsorsium baterai LG dari Korea Selatan, untuk membangun industri baterai listrik terintegrasi di Indonesia pada Kamis (29/4) pekan lalu di Kantor BKPM, Jakarta.

Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho, jajaran direksi BUMN, serta pimpinan Konsorsium LG yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding.

Sementara turut menyaksikan secara daring, yaitu Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea Umar Hadi dan Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Taesun.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, momentum tersebut jadi momentum bersejarah bagi ketiga negara, yakni Indonesia, Korea Selatan dan China.

Penandatanganan HoA juga jadi bukti bahwa pemerintah serta BUMN serius untuk segera merealisasikan proyek ini dengan cepat.

"Kami akan terus mendorong, mengawal, dan akan membantu sepenuhnya, selama kerangkanya ada dalam aturan yang ada di Indonesia dan bisnis yang saling menguntungkan. Sekarang setelah HoA ditandatangani, kita bikin FS (Feasibility Study) supaya bisa langsung kerja. Sekarang waktunya kita bekerja. Kita punya komitmen untuk cepat realisasi investasi," kata Bahlil.

Baca juga : Kadin Teken Kerja Sama Koalisi Anti Korupsi Dengan IICD Dan KAKI

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan hubungan antar pemimpin ketiga negara sangat baik. Proyek itu pun sangat penting bagi seluruh pihak.

"Proyek baterai ini harus berjalan tepat waktu, bila mungkin malah dipercepat. Indonesia sangat serius, terbukti dari beberapa daerah, banyak gubernurnya di Indonesia membuat keputusan bahwa mobil listrik, terutama seperti bis dan kendaraan umum harus dipakai tahun ini. Bahkan Indonesia akan membangun Ibu Kota baru di Kalimantan yang semuanya juga menggunakan mobil listrik," kata Erick.

PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC), selaku mitra kerja konsorsium Korea dalam pengembangan proyek baterai terintegrasi di Indonesia, akan mengidentifikasi target dalam waktu dekat setelah kerja sama ini diresmikan.

PT Industri Baterai Indonesia, yang dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam), memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV battery) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho menyampaikan apresiasinya atas keseriusan pemerintah dalam mendorong keberhasilan proyek industri baterai.

Pihaknya akan langsung berkonsolidasi dengan Konsorsium Korea untuk menentukan target-target penyelesaian proyek.

Baca juga : Perpusnas-KOWANI Kolaborasi Tingkatkan Indeks Literasi

"Hari ini, masih awal dari perjalanan IBC dalam mewujudkan ekosistem electric vehicle di Indonesia. Kami ingin Indonesia menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik. Untuk itu, kami perlu dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat," ujar Toto Nugroho.

Penandatanganan HoA menjadi sinyal positif bahwa produsen baterai asal Korea Selatan, LG Group, akan segera merealisasikan proyek industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.

LG Group bersama dengan POSCO, resmi bekerja sama dengan BUMN untuk membangun proyek tersebut.

"HoA hari ini merupakan bentuk kerja sama yang lebih serius antara kami dengan pihak BUMN Indonesia. Ini akan jadi sejarah, baik bagi BUMN dan LG Consortium," kata Samuel Chung, Direktur Pengembangan Bisnis LG Energy Solution.

HoA atau perjanjian pra-kontrak merupakan komitmen para pihak yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan tidak dimaksudkan untuk mengikat.

HoA yang lazim digunakan dalam proses pendirian bisnis, baik nasional maupun internasional, selama tahap negosiasi berlangsung.

Baca juga : Kerja Sama RI-Korsel Bikin Pesawat Tempur Stategis Perkuat Alutsista TNI

Penandatanganan HoA merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Moon Jae In dengan Presiden Joko Widodo di Busan, Korea Selatan pada tanggal 25 November 2019 serta Memorandum of Understanding (MoU) BKPM-LG Group yang ditandatangani oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM dan CEO LG Energy Solution tanggal 18 Desember 2020 di Seoul, Korea Selatan.

Kerja sama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik ini terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda. Ada pun nilai rencana investasinya mencapai 9,8 miliar dolar AS.

HoA adalah titik awal kerja sama yang akan diikuti dengan joint study, perjanjian pemegang saham, dan perjanjian pendirian perusahaan.[EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.