BREAKING NEWS
 

Soal Modernisasi Alutsista

Pengamat: Perhatian Jokowi Dan Prabowo Patut Dijempolin

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Sabtu, 5 Juni 2021 20:01 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Rizal Darma Putra menegaskan, komitmen Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), patut diapresiasi.

"Perhatian Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto patut diacungi jempol," kata Rizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/6).

Rancangan strategis percepatan peremajaan alutsista yang kini sedang disusun Kementerian Pertahanan, diyakini akan memiliki kepastian investasi pertahanan selama 25 tahun.

"Selama ini, hal itu tidak pernah bisa dilakukan. Saya sepakat dengan yang saat ini direncanakan oleh pemerintah. Sistem pengadaan untuk tahun 2021-2024, digeser ke depan," paparnya.

Baca juga : Jokowi Dan Prabowo Patut Diacungi Jempol

Menurut Rizal, investasi yang dilakukan secara langsung itu akan meningkatkan posisi tawar Indonesia. Supaya bisa mendapatkan alat pertahanan, dengan harga lebih terjangkau.

Selain itu, investasi yang dilakukan dalam waktu singkat, dapat memastikan semua alat yang dibelanjakan bisa saling compatible.

Adsense

“Sehingga, kita bisa memiliki kepastian investasi pertahanan selama 25 tahun," cetusnya.

Saat ini, pemerintah tengah menyusun strategi pembiayaan investasi alat utama pertahanan. Antara lain, dengan persentase anggaran pertahanan terhadap PDB 0,8 persen yang konsisten selama 25 tahun ke depan.

Baca juga : Prabowo Dijempolin Dan Didoain

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan sumber pendanaan alternatif untuk pemenuhan alpalhankam prioritas pada 2020-2024. Demi mengurangi beban pemenuhan alpalhankam terhadap keuangan negara.

"Meskipun angkanya terdengar fantastis, kami beranggapan 125 miliar dolar AS untuk membeli alutsista selama 25 tahun itu kecil. Bahkan cenderung konservatif, bila dibandingkan dengan potensi PDB Indonesia selama 25 tahun," jelas Rizal.

Ia mengemukakan, selama ini belanja pertahanan Indonesia terus turun dibanding pertumbuhan ekonomi dalam 6 tahun terakhir.

Tahun 2013, angkanya mencapai 0,9 persen dari PDB, dan kini 0,78 persen dari PDB.

Baca juga : Prabowo Butuh Rp 1.760 Triliun

"Artinya, masih ada ruang bagi negara untuk membeli alutsista baru. Itu artinya, Menhan Prabowo Subianto sudah menghitung proporsi rencana investasi alutsista secara efektif,” terang Rizal.

“Anggapan bahwa modernisasi alutsista tidak dibutuhkan karena tidak ada perang, perlu ditepis. Karena saat ini, faktanya, Indonesia diliputi berbagai ancaman. Baik militer maupun nonmiliter," tegasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense