Dark/Light Mode

Jalur Laut Banyuwangi Ke NTB Tingkatkan Perdagangan Ekonomi Dan Pariwisata

Minggu, 25 April 2021 02:52 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi  mengecek persiapan penyebarangan Banyuwangi ke NTB di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (24/4).
Menhub Budi Karya Sumadi mengecek persiapan penyebarangan Banyuwangi ke NTB di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (24/4).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembukaan lintasan kapal Ro-Ro dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gilimas di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

“Saya senang melihat ada suatu pergerakan dari Banyuwangi menuju Lembar atau sebaliknya, juga dari Banyuwangi menuju Gilimas. Kami akan terus kembangkan angkutan Roro menjadi lebih efektif,” kata Menhub di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (24/4).

Menhub mengatakan, dengan dibukanya lintas penyeberangan dari Banyuwangi ke NTB menambah jumlah rute penyeberangan ke daerah NTB yang tadinya hanya dari Surabaya. 

“Saya ucapkan selamat kepada Ibu Bupati Banyuwangi, Dirjen Perhubungan Darat, ASDP, dan operator, Gapasdap. Ini harus di rawat dengan baik dan profesional. Dengan adanya lintasan baru ini berarti kegiatan perdagangan antara Banyuwangi dengan Lombok dan sekitarnya akan semakin baik,” pesan Menhub.

Baca juga : Pembukaan Penyeberangan Banyuwangi-NTB Tekan Biaya Logistik

Menhub mengungkapkan, dengan dibukanya lintasan ini juga akan mengurangi kemacetan di Pulau Bali dan mengurai kepadatan pada lintas-lintas lainnya, seperti lintas Ketapang – Gilimanuk dan Padangbai - Lembar pada saat peak season. 

Saat ini, angkutan barang dari Banyuwangi dapat langsung menggunakan kapal penyeberangan menuju daerah NTB, tanpa harus melalui Bali. Biaya angkutan logistik pun akan lebih efisien. 

Selain lebih efisien untuk angkutan logistik, juga lebih murah biaya transportasinya untuk kegiatan pariwisata. "Para turis dari Banyuwangi yang mau ke NTB menggunakan angkutan penyeberangan bisa langsung ke Pelabuhan Lembar. Jadi lebih murah biayanya. Sebelumnya, mereka harus ke Bali dulu, lalu jalan darat, lalu naik kapal lagi pasti lebih mahal biayanya," kata Menhub.

Dengan adanya pelayanan lintas Penyeberangan Ketapang-Lembar yang saat ini berjumlah 6 (enam) unit kapal Ro-Ro dengan jadwal keberangkatan 3 kali dalam sehari, dapat meningkatkan konektifitas penumpang maupun kendaraan antar pulau jawa dan pulau NTB, akan terus dilakukan evaluasi untuk ketersediaan dan penambahan kapasitas angkut.

Baca juga : Peran Perempuan Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Dijelaskan Menhub nantinya pihak ASDP dan Gapasdap di bawah koordinasi Dirjen Perhubungan Darat akan mengatur dan menyediakan lebih banyak lagi kapal-kapal yang akan melayani.
 
Berdasarkan data produksi lintas penyeberangan Ketapang-Lembar selama 3 bulan beroperasi, telah mengangkut 22.136 penumpang dan 8.861 unit kendaraan roda empat campur, dengan rata-rata load factor per kapal sekitar 73,5% dan trend pertumbuhan rata-rata sebesar 32%.

Wajib Tes Covid-19 

Pada kesempatan yang sama Menhub menegaskan, seluruh penumpang kapal penyeberangan wajib untuk melakukan tes deteksi Covid-19.

"Di perlintasan seperti ini kita sudah wajibkan untuk dilakukan testing jadi bukan lagi random tapi wajib bagi mereka yang akan menggunakan kapal ro-ro wajib dilakukan testing apakah itu PCR, Antigen, atau GeNose," tegasnya.

Baca juga : Yuk, Dukung Kebijakan Larangan Mudik Lebaran Agar Efektif Tekan Covid-19

Oleh karena itu, Menhub mengimbau kepada jajarannya, stakeholder terkait untuk berkolaborasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan termasuk dengan TNI/Polri. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.