Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan, Letjen (Purn) Prabowo Subianto sangat serius melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI agar tidak diremehkan negara lain. Untuk mewujudkan mimpinya itu, Prabowo butuh dana Rp 1.760 triliun.
Rencana tersebut tertuang dalam dokumen rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI.
Pada pasal 3 ayat 1 rancangan Perpres tersebut disebutkan, jumlah dana yang dibutuhkan untuk memenuhi rencana kebutuhan (Renbut) Alpanhankam Kemhan dan TNI mencapai 125 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.760 triliun. Dalam pasal 2 disebutkan, Renbut tersebut untuk lima Rencana Strategi (Renstra) 2020-2024.
Baca juga : Penyelamatan Danau Maninjau, Luhut: Butuh Rp 237 Miliar
Pada pasal 3 ayat 2 dijelaskan rincian anggarannya. 79 miliar dolar AS untuk akuisisi Alpalhankam, 13 miliar dolar AS untuk pembayaran bunga tetap selama lima renstra, dan 32 miliar dolar AS untuk dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam.
Kemudian, pada pasal 3 ayat 3, disebutkan untuk Renbut tersebut dana yang teralokasi sejumlah 20 miliar dolar AS pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus Tahun 2020-2024. Pada ayat 4, dijelaskan selisih dari Renbut itu, yakni 104 miliar dolar Amerika akan dipenuhi pada Renstra Tahun 2020-2024 atau kurang lebih 2,5 tahun dari sekarang.
“Pendanaan untuk membiayai pengadaan Alpalhankam Kemhan dan TNI dalam Renbut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dibebankan pada anggaran dan pendapatan negara melalui anggaran pinjaman luar negeri,” bunyi pasal 6 ayat 1 rancangan Perpres itu.
Baca juga : Diplomasi Menhan Prabowo Semoga Bawa Hasil Positif
Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Mayjen Rodon Pedrason memastikan pinjaman tersebut tak akan membebani keuangan negara.
“Memang ada (utang) tapi dipastikan tidak akan membebani keuangan negara, sebab akan dicicil sesuai dengan alokasi budget pertahun,” ungkap Pedrason kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dia juga memastikan utang tersebut rencananya dari negara yang bisa memberikan pinjaman dengan tenor di atas 20 tahun, serta bunga terkecil. “Negara-negara yang memberikan pinjaman dengan tenor sampai dengan 28 tahun dan bunga yang kurang dari 1 persen,” jelasnya.
Baca juga : Mantul, Selama Pandemi, Telkom Kantongi Laba Bersih Rp 20,8 Triliun
Terkait besaran utang yang akan diajukan negara untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI, dia bilang rahasia negara. “(Perpres) memang saat ini masih dalam pembahasan. Jadi, belum pasti Rp 1.760 triliun,” tandas dia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.