RM.id Rakyat Merdeka - Eks Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek bantuan sosial (bansos) Covid-19 Matheus Joko Santoso meminta maaf kepada masyarakat Jabodetabek sambil mewek alias menangis.
Peristiwa ini terjadi saat dia membacakan nota pembelaan alias pleidoi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (20/8).
Memasuki menit ke-18 jelang akhir pleidoinya, Matheus Joko awalnya meminta maaf kepada majelis hakim yang menyidangkan perkara itu, kepada jaksa penuntut umum, dan kepada pemerintah.
Baca juga : Cukai Rokok Naik, Buruh Terancam Kehilangan Pekerjaan
"Khususnya Kemensos yang telah dirugikan karena perkara ini," tutur Matheus Joko yang mengikuti persidangan secara virtual dari Gedung Merah Putih KPK.
Dia juga meminta maaf kepada keluarga, istri, dan anak-anaknya. Barulah setelah itu, dia meminta maaf kepada warga Jabodetabek penerima bansos. Saat itulah, Matheus Joko mulai terisak.
"Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat Jabodetabek selaku penerima manfaat sembako," ucapnya, tersedu-sedu.
Baca juga : Kapolri Kasih Hormat Ke Para Sukarelawan
Setelah menenangkan diri sebentar, Matheus meminta hakim menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya. Juga, mengabulkan permohonan Justice Collaborator yang diajukannya.
Dia mengklaim telah bersikap kooperatif dengan mengungkapkan sebenar-benarnya perkara ini. Mulai dari proses penyidikan, sampai persidangan.
"Saya berjanji tidak mengulangi lagi. Dengan penuh kesadaran saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya," beber dia.
Baca juga : Ganjar: Masa Lalu Jangan Jadi Beban
Setelah itu, dia mulai curhat. "Setelah ada vonis inkrah saya diberhentikan jadi PNS Kemensos tempat saya mengabdi," ujar Matheus Joko.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.