BREAKING NEWS
 

Melukai Wajah Tuhan...

BPIP: Kasus Dugaan Pesugihan Anak Bertentangan Dengan Pancasila

Reporter & Editor :
OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Sabtu, 11 September 2021 20:17 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus dugaan ritual pesugihan yang menumbalkan mata bocah 6 tahun di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi kabar yang memilukan. Sebab, pelaku dari tindak kekerasan ini adalah keluarga korban sendiri. Yakni, ayah, Ibu, paman, dan kakek korban.

Kasus yang saat ini sedang dalam proses hukum ini mendapatkan perhatian dari Staf Khusus Ketua Dewan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo. Benny menjelaskan, kasus seperti ini merupakan fenomena gurun es.

"Fenomena seperti ini memang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Hal ini dilakukan karena mereka yakin kalau ilmu yang mereka yakini harus dengan tumbal untuk mendapatkan tujuannya baik itu kekayaan, kekebalan, dan lain sebagainya," ujar Benny lewat keterangan tertulis, Sabtu (11/9).

Baca juga : BCA Desa Wisata Awards 2021, Dukung Pemulihan Sektor Wisata Di Tengah Pandemi

Dia menilai, jalan akal budi yang seharusnya dijadikan untuk mengambil keputusan, kadang dihiraukan.

Adsense

Padahal masyarakat mesti rasional dalam memandang suatu hal. Harus bisa dibuktikan secara ilmiah. Bukan melakukan mitos demi jalan pintas mencapai apa yang diinginkan.

"Harus realistis dan rasional dalam memandang suatu hal dan harus bisa dibuktikan secara ilmiah agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, walaupun di belahan dunia lain masih ada terjadi," tuturnya.

Baca juga : Hari Ini, Kasus Sembuh Dan Kematian Tertinggi Ada Di Jateng

Benny juga menegaskan, tindakan itu jelas bertentangan dengan Pancasila. Khususnya, Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ditekankannya, siapapun yang mencintai Tuhan, pasti mencintai sesama.

"Tuhan Yang Maha Esa tidak membenarkan melakukan tindakan yang melukai rasa kemanusian. Ini jelas melukai wajah Tuhan yang mengajar belas kasih, karena rasa kemanusiaan, diinjak martabatnya," tegas Benny.

Dia pun menegaskan, di negara yang berdasarkan Pancasila, praktik seperti itu harus segera diakhiri. "Masyarakat harus paham bahwa itu merupakan jalan sesat. Harus dikembalikan pada jalan benar dengan mengembalikan kepada ajaran yang benar," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense