RM.id Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan belum tertarik masuk koalisi manapun menuju Pilpres 2024. Termasuk, ajakan koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun poros nasionalis-religius. Partai Kabahyang sedang fokus konsolidasi internal, terganggu.
“Belum tertarik tuh,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Achmad Baidowi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Representasi Nasionalis-Religius, Airlangga Hartarto Dinilai Sosok Tepat Penerus Jokowi
Meski demikian, bukan berarti Partai Kabah tidak ingin berkoalisi dengan PKS. Namun, partainya saat ini tengah sibuk bersiap bagaimana caranya tetap bertahan di Senayan.
Untuk diketahui, PPP nyaris terpental dari Senayan di Pemilu 2019. Kala itu, Partai Ka’bah hanya meraih 6.323.147 suara, setara 4,52 persen suara nasional. Tipis di atas ambang batas parlemen alias Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen,dan aturan main ini kembali berlaku di Pemilu 2024.
Baca juga : Gelar Konvensi Rakyat Digital, Partai Perindo Banjir Pujian
Menilik situasi ini, pria yang akrab disapa Awiek itu bertekad berjuang agar partainya tetap berada di Senayan. Perjuangan politik PPP untuk mensejahterakan rakyat jauh lebih besar ketika bisa bersuara di DPR. Bahkan, harapannya bisa kembali mendulang sukses seperti di Pemilu 2004 yang finis di posisi keempat. “PPP masih konsolidasi internal untuk memanaskan mesin politik, fokus saat ini adalah lolos PT,” ucapnya.
Menurut Ketua Umum Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) ini, masih terlalu dini menentukan koalisi Pilpres 2024. Diperlukan pertimbangan matang. Pada saatnya nanti PPP akan menentukan dengan siapa berkoalisi di Pilpres 2024. Ditegaskan, partainya ini terbuka dengan partai politik manapun asalkan satu visi dan misi dalam membangun bangsa.
Baca juga : Mahfud: Presiden Minta Perbatasan Negara Diperhatikan
Seperti diketahui, PKS melempar bola membangun poros nasionalis-religius menuju Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers Kamis (14/1/). Hal itu, sesuai keputusan Majelis Syuro VI PKS.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.