Sebelumnya
Dia mengingatkan, umat Islam harus terus membangun kesadaran berpolitik dengan gagasan-gagasan yang berbeda dengan satu nilai kebangsaan. Agar dapat mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah.
Terkait hal ini, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Raihan Ariatama menilai, identitas politik dalam konteks ke-Indonesia-an juga harus dilihat dari keberagaman dan budaya lokal.
Baca juga : KPK Yakin Dewas Profesional Dalam Persidangan Etik
Terbukti, keberagaman itu mampu melahirkan berbagai organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis dan lain-lain yang menghormati tradisi keagamaan di masing-masing daerah.
"Tentunya, ini merupakan satu fakta yang harus kita ketahui, bahwa kekuatan politik di Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai wilayah dan berbagai macam konsep lain, selain dari Islam. Ada juga nasionalis demokratis dan segala macamnya. Inilah titik persoalan yang harus kita pahami hari ini," ucap Raihan.
Dia sependapat dengan Anis, bahwa umat Islam harus memiliki visi besar. Tidak hanya untuk kepentingan Pemilu 2024, tetapi juga Indonesia Emas 2045.
"Kita tidak bisa lagi tonjolkan politik identitas, karena hanya menyebabkan polarisasi. Hari ini, Umat Islam harus memiliki visi besar hingga tahun 2045," tegas Raihan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.