BREAKING NEWS
 

Pengamat Australia : Di Tangan Moeldoko, Suara Partai Demokrat Bisa Terjun Bebas

Reporter : FAJAR EL PRADIANTO
Editor : FAZRY
Selasa, 16 Maret 2021 10:20 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Australia/Ahli Indonesia terkemuka Dr. Marcus Meitzner dari Australia National University (ANU) menilai, elektabilitas Partai Demokrat bakal terjun bebas menjadi 1-2 persen pada pemilu 2024.

Menurutnya, Partai Demokrat terancam tak lolos ambang batas parlemen jika kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diambil alih Moeldoko.

"Partai Demokrat dipilih karena faktor ketokohan yaitu SBY (Susilo bambang Yudhoyono) dan AHY. Jika mereka tidak ada, partai ini kehilangan daya tarik utamanya,” kata Meitzner yang sudah meneliti politik Indonesia selama lebih dari satu dekade. 

Baca juga : Kepala Daerah: Tak Ada Mahar Untuk Partai Demokrat

Meitzner melihat, Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal bakal menghancurkan Partai Demokrat. Ia tidak yakin Partai Demokrat tetap dipilih konstituennya yang saat ini berjumlah lebih dari 10 juta orang jika dicaplok oleh Kepala Staf Kepresidenan  (KSP) Moeldoko. 

Adsense

Rekannya sesama Indonesianis, Dr. Thomas Power dari University of Sydney menarik kesimpulan serupa. Menurut Thomas, bagaimana mungkin AHY yang elektabilitasnya 7-8 persen, digantikan oleh orang yang elektabilitasnya nol persen.

“Jadi, upaya kudeta ini bisa dibaca sebagai upaya menghancurkan Partai Demokrat," imbuhnya.

Baca juga : Omzet Turun, Pedagang Pasar Cuma Bisa Pasrah

Mereka sepakat upaya pencaplokan partai ini menambah kuat sinyal memburuknya kualitas demokrasi di Indonesia, yang sudah dilontarkan banyak pengamat dan lembaga internasional dalam beberapa tahun terakhir ini. 

Sekedar info, Webinar ini bertajuk Kudeta Demokrat: Otoritarianisme Pemerintah? 

Selain Meitzner dan Power, Khoirunnisa Agustyati dari Perludem juga menjadi pembicara. Dalam webinar yang diselenggarakan Pusat Studi Ilmu Kemasyarakatan Universitas Parahyangan (12/3). [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense