RM.id Rakyat Merdeka - Kebutuhan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024 naik dua kali lipat dari pemilihan sebelumnya pada 2020. Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan DPRD Kalsel sepakat, agar anggaran Rp 300 miliar untuk Pilkada itu dicicil bertahap.
Wakil Ketua DPRD Kalsel, Muhammad Syaripuddin mengungkapkan, total kebutuhan dana Pilkada Kalsel 2024 telah disepakati eksekutif, DPRD dan penyelenggara pemilu sebesar Rp 300 miliar. Angka ini naik Rp 150 miliar dibandingkan anggaran Pilkada 2020.
Baca juga : Dana Pilbup 2024 Dicicil
Dia mengakui, besaran anggaran Pilkada Kalsel 2024 lebih besar dari pilkada sebelumnya. Sebab itu, DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel sepakat memenuhi kebutuhan anggaran tersebut melalui skema dana cadangan. “Kami Dewan dan Pemprov sudah sepakat, untuk cadangan dana Pilkada Kalsel 2024 sebesar Rp 300 miliar. Caranya mencicil selama tiga tahun, mulai 2022,” ujarnya, kemarin.
Syaripuddin meyakini, proses cadangan dana Pilkada 2024 tidak akan mempengaruhi laju pembangunan di Kalsel. Pasalnya, bila pencadangan dana masih kurang, maka akan digunakan anggaran 2024.
Baca juga : Laba Naik Dua Kali Lipat, Kinerja PTPN Group Moncer
“Kalau kekurangan cadangan dana Pilkada 2024 itu tidak besar, memakai APBD tahun itu lagi, sehingga tidak terlalu mengganggu pembangunan dan kegiatan pemerintah lainnya,” jelasnya.
Terkait hal ini, Direktur Banua Institute, Muhammad Ramli memprediksi, suksesi 2024 di Kalsel berpotensi menampilkan kombinasi wajah lama dan baru. Pasalnya, petahana Kalsel Sahbirin Noor sudah dua periode jadi Gubernur, maka kesempatan maju sebagai Kalsel-1 akan dimanfaatkan Wakil Gubernur Muhidin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.