Dark/Light Mode

YLKI: Pemprov DKI Jakarta Harus Cek Dugaan Klaster pada Pabrik Khong Guan Ciracas

Sabtu, 5 September 2020 08:15 WIB
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengecek penerapan PSBB di Pabrik Khong Guan, Ciracas, Jakarta Timur, 14 April 2020. (Foto: Kominfotik Jaktim)
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengecek penerapan PSBB di Pabrik Khong Guan, Ciracas, Jakarta Timur, 14 April 2020. (Foto: Kominfotik Jaktim)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta Pemprov DKI untuk bergerak cepat mengulik dugaan klaster penyebaran Covid-19 di Pabrik Biskuit Khong Guan, Ciracas, Jakarta Timur.

Terlebih, Tulus yang mengaku berdomisili sekitar 1 km dari lokasi pabrik tersebut mengungkap, sudah ada lebih dari 10 pekerja Khong Guan yang dinyatakan positif Covid.

Baca juga : Tanpa Harus Swab Test, Kontak Erat Wajib Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

"Saya tinggal di area kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sekitar 1 km dari lokasi pabrik roti Khong Guan, nan legendaris itu, di Ciracas. Maka dari itu, banyak tetangga di sekitar saya yang berstatus sebagai karyawan pabrik roti Khong Guan tersebut, terutama kaum perempuan," papar Tulus dalam keterangan resminya, Sabtu (5/9) 

Terkait dengan terus merebaknya wabah Covid-19 di Jakarta, Tulus menduga ada klaster di pabrik roti Khong Guan tersebut, dengan sejumlah alasan. 

Baca juga : Dikit Lagi, Korsel Dihantam Gelombang Kedua Corona

"Pertama, ada satu orang di RT saya yang sudah dinyatakan positif Covid-19, dan satu orang lagi berstatus reaktif saat rapid test, dan saat ini sedang menunggu hasil tes swab/PCR. Kedua orang tersebut berstatus sebagai karyawan Khong Guan. Info yang saya peroleh dari pihak Puskesmas Kelurahan Pekayon-- yang disampaikan via Ketua RT -, sudah lebih dari 10 orang karyawan Khong Guan yang dinyatakan positif Covid-19. Sepuluh orang tersebut hanyalah yang di wilayah kerja Puskesmas Pekayon saja, bagaimana dengan Puskesmas lainnya? Mengingat karyawan Kongguan adalah ribuan, karena perusahaan padat karya," jelas Tulus.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, kedua orang itu tidak konsisten dengan isolasi mandiri yang dilakukan. Masih sering keluar dari rumahnya untuk keperluan domestik seperti belanja sayur, misalnya. Alhasil, banyak warga yang protes dan ketakutan.

Baca juga : KPK Rekomendasikan 6 Hal Strategis Pada Gubernur Anies

Belum lagi, ada beberapa warga yang patut diduga dengan kuat positif Covid-19, tapi juga masih "berkeliaran".

"Terkait hal itu, demi perlindungan pada warga dan demi tidak makin meluasnya Covid-19, terkhusus yang berasal dari karyawan Khong Guan, saya minta agar Pemprov DKI Jakarta mengulik dugaan kluster Covid-19 di Khong Guan, Ciracas. Apalagi menurut keterangan karyawannya, selama pandemi dan PSBB, Khong Guan Ciracas tetap beroperasi. Pernah didatangi Satpol PP, tapi tidak jelas ending-nya bagaimana. Sekali lagi, saya minta Pemprov DKI Jakarta bertindak cepat demi mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan warganya," pungkas Tulus. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.