Dark/Light Mode

Laba Naik Dua Kali Lipat, Kinerja PTPN Group Moncer

Kamis, 26 Agustus 2021 10:12 WIB
Kinerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III 2021. (Foto: Ist)
Kinerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III 2021. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja perusahaan PTPN Group terbilang moncer, seiring langkah transformasi dalam pengelolaan manajemen Holding Perkebunan Nusantara PTPN III. Hal ini terlihat dengan kenaikan laba, penyelesaian restruktursisasi utang Rp 41 trilliun, dan berhasil meluncurkan brand ritel premium NUSAKITA.

Dari sisi perbaikan kinerja ditandai dengan kenaikan laba bersih 227,81 persen Rp 1,45 triliun atau naik 2 kali lipat lebih dari tahun lalu yang sebelumnya rugi Rp 1,1 triliun (yoy), bahkan setelah 2 tahun berturut-turut mengalami kerugian. Selain laba, revenue PTPN tumbuh 36,37 persen mencapai Rp 21,26 triliun atau tumbuh 36,37 persen (yoy) di atas pencapaian tahun lalu.

Kinerja keuangan didukung beberapa aspek. Antara lain restrukturisasi, peningkatan produksi dan produktivitas, serta peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi. Di tengah pandemi, perusahaan memperlihatkan tren kinerja positif melalui pelaksanaan operational excellence, back to basic, serta penekanan pada culture planters.

Capaian itu antara lain didukung oleh meningkatnya produksi CPO 19 persen di atas tahun lalu dan penurunan beban biaya produksi sebesar 14 persen dari tahun lalu.

Baca juga : Dua Kali Man City Keok, Grealish Belum Ngefek

"Revenue kami per Juni 2021, sudah mencapai 120,34 persen dari RKAP tahun 2021. Kenaikan revenue itu juga berpengaruh pada kenaikan margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 245,34 persen dibandingkan tahun 2020 atau senilai Rp 5,46 triliun," ungkap Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani dalam keterangannya, Kamis (26/8).

Pencapaian tersebut merupakan implementasi dari program EBITDA Transformation. Pada tahun pertama, PTPN Group membangun fondasi transformasi melalui: Revenue Enhancement, Operations Control Tower, Procurement Excellence, Logistics Optimization, Zero Based Budgeting (ZBB) dan Organizational Excellence.

Ghani menambahkan, perbaikan kinerja yang mengesankan ini, tidak lepas dari upaya transformasi bisnis yang dijalankan perusahaan. "Sejak akhir 2019 manajemen terus melakukan transformasi bisnis beserta anak perusahaan melalui strategi perusahaan yang tersusun dalam roadmap transformasi perusahaan," cetusnya.

Ada lima strategi yang ditempuh manajemen Holding PTPN dalam melakukan transformasi hingga membawa kinerja PTPN Group mencapai level menggembirakan. Kelima strategi tersebut meliputi tiga strategi utama, yakni Optimalisasi Portfolio & Operational Excellence, Commercial Excellence & Ekspansi Hilir dan Optimalisasi Aset & Kemitraan Strategis dan dua strategi pendukung yaitu, Pengembangan Kapabilitas dan Budaya & Peningkatan System dan Teknologi.

Baca juga : Kebutuhan Listrik 2060 Diprediksi Naik 5 Kali Lipat, Ini Persiapan PLN

Hal tersebut tercermin dalam sejumlah bidang pencapaian: revenue, kinerja, produk unggulan, dan pengembangan sumber daya manusia. Program tersebut diterapkan untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan menghadapi tantangan di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, merit system, budaya dan kapabilitas.

Selain itu, peningkatan kinerja PTPN Group juga didukung oleh penerapan Integrated Procurement System (IPS), merupakan proses pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi dengan bantuan aplikasi dan teknologi berbasis internet. IPS memberikan manfaat antara lain mengurangi biaya perusahaan sehingga diperoleh nilai efisiensi sebesar Rp 599,18 miliar atau 9,32 persen dari RKAP sampai dengan Semester I 2021.

Ia menambahkan, salah satu bagian penting dari Rencana Transformasi Perusahaan adalah Transformasi Keuangan yang memiliki tujuan utama untuk memastikan keberlanjutan PTPN Group ke depannya. Transformasi Keuangan memiliki empat prinsip utama yaitu: Bisnis berkelanjutan, Komperhensif, Cash Flow Consolidation, dan Transparan.

"Dalam hal transformasi keuangan, kami telah berhasil melakukan restrukturisasi utang PTPN Group senilai Rp 41 triliun. Dengan dilakukannya Penandatanganan Amandemen Perjanjian Pinjaman dari 39 kreditur pada 19 April 2021. Ini merupakan bentuk kepercayaan kreditur dalam mendukung upaya transformasi PTPN Group, sekaligus menandai terpenuhinya persyaratan pencairan dana investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional," tutur Ghani.

Baca juga : Gegara Gaya Main, Dua Kali Presiden Milan Tolak Pogba

Sebagai bagian dari transformasi bisnis perusahaan, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III semakin memperkuat brand di pasar ritel dengan peluncuran produk nasional NUSAKITA pada 17 Agustus 2021. Peluncuran brand ritel nasional NUSAKITA dalam produk minyak goreng, gula pasir, teh, dan kopi ini dilakukan PTPN untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau dan kualitas premium.

Secara kualitas, NUSAKITA setara dengan top brand pesaing lainnya yang sejenis. Mengingat semuanya berasal dari alam nusantara yang diolah tangan-tangan terampil di PTPN yang berpengalaman puluhan tahun dalam menanam, merawat, memanen, serta mengolah menjadi produk terbaik.

"Seluruh pencapaian PTPN Group ini, tentu melegakan kami. Sekaligus memicu kami untuk lebih bersemangat dalam mewujudkan cita-cita transformasi PTPN. Kami juga ingin PTPN ke depan bisa menjadi kebanggaan baru Indonesia," pungkas Ghani. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.