BREAKING NEWS
 

Tingkatkan Layanan Kesehatan, LaNyalla Dukung Pendirian Fakultas Kedokteran di Jatim

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Sabtu, 11 Maret 2023 19:01 WIB
Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (Foto: Dok. DPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa universitas di Jawa Timur (Jatim, sedang mengajukan proses pembukaan Fakultas Kedokteran. Upaya itu didukung penuh Ketua DPD, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurutnya, pembukaan program studi kedokteran memberi solusi terhadap rasio kekurangan dokter, serta mampu meningkatkan standar pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Tidak hanya di Jatim. Kebutuhan profesi tenaga dokter di Indonesia sangat tinggi. Kondisi ini memang harus dijawab oleh  Kemenkes dan Kemendikbudristek untuk menambah SDM dokter. Caranya dengan memperbanyak fakultas kedokteran," kata LaNyalla, di sela reses di Jawa Timur, Sabtu (11/3).

Makanya, ketika ada universitas yang mengajukan pendirian program studi kedokteran program sarjana dan pendidikan profesi dokter, sudah seharusnya dibantu. Namun, LaNyalla juga mengingatkan agar universitas yang akan membuka program studi kedokteran mempersiapkan segala hal dengan baik.

Baca juga : Tingkatkan Kepesertaan, BPJamsostek Gandeng Polres Jaksel

"Tenaga pengajar, infrastruktur dan fasilitas yang menunjang proses belajar harus mengikuti standar yang sudah ditentukan. Hal ini perlu demi pembaharuan dan peningkatan kualitas lulusan dokter sehingga lebih kompetitif," wanti-wantinya.

Satu hal lagi yang perlu dipikirkan, kata LaNyalla, adalah skema biaya studi yang bisa terjangkau. Sebab, bukan rahasia lagi, selain susah masuk, Fakultas Kedokteran juga dikenal berbiaya studi mahal.

Adsense

"Soal pendanaan bagi calon dokter tidak boleh dikesampingkan. Perlu normalisasi biaya supaya banyak mahasiswa yang bisa masuk fakultas kedokteran. Juga agar dokter umum banyak yang kemudian mengambil spesialisasi," ujar pria berdarah Bugis itu.

Baca juga : Keindahan Alborz, Menyapa Setiap Pendatang Ke Teheran

LaNyalla melanjutkan, saat ini kondisi rasio dokter dengan masyarakat tak ideal. Apalagi jumlah dokter semakin berkurang akibat banyak yang berguguran karena menjadi korban pandemi Covid-19.

"Kondisi saat ini tak ideal. Memang fakta dan kita saksikan hari ini kekurangan tenaga dokter di RS daerah-daerah sangat terasa. Ini tentunya berdampak pada minimnya akses dan pelayanan kesehatan. Untuk itu dalam satu dekade ke depan kita memerlukan banyak tenaga dokter," ujar dia.

Kebutuhan profesi tenaga kedokteran di Jatim cukup tinggi dan kekurangan. Sebab 27.897 dokter untuk melayani 41 juta orang. 

Baca juga : John Riady: Bangun Sistem Kesehatan Berkualitas Dan Merata

Sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) rasio dokter umum dan penduduk idealnya 1:1000. Sedangkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 2020, rasio dokter umum di Indonesia 1:1400 penduduk, dan itu pun persebarannya tidak merata.

Menurut LaNyalla, pemerintah sebaiknya  berkaca pada kasus Covid-19 saat terjadi lonjakan, dimana dokter dan tenaga kesehatan kewalahan menghadapi pasien. "Kalau tidak dipersiapkan sejak sekarang kondisi ini akan lebih parah dan kita bisa memasuki masa defisit dokter dan kolapsnya pelayanan kesehatan," katanya.

Saat ini, beberapa universitas di Jawa Timur yang mengajukan pembukaan Fakultas Kedokteran. Antara lain Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, UIDA Gontor, Universitas Bhakti Wiyata, Universitas Darul Ulum Jombang, Universitas Negeri Surabaya dan UPN Veteran Jatim.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense