Sebelumnya
Di sinilah pentingnya peran DPR. Meski UU No 2 tahun 2020 sudah menyerahkan pengaturan anggaran Covid-19 ke pemerintah, DPR semestinya tetap punya “gigi”. Walau sudah menyerahkan haknya, DPR tetap punya kewajiban kepada rakyat.
Anggaran penanganan Covid-19 misalnya. Sampai akhir tahun lalu, menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), anggaran yang sudah digelontorkan mencapai Rp 1.035,25 triliun. Jumlah yang sangat besar. Kalau pengawasannya kurang, kondisi keuangan negara yang sudah parah ini bisa bertambah parah.
Para wakil rakyat harus tampil di depan. Bukan terdepan untuk mendapat fasilitas berlebih atau privilege, tapi terdepan untuk berjuang dan membela rakyat.
Wakil Rakyat Sejati bisa menjadi solusi di saat krisis. Bukan malah jadi problem, seperti usulan perlunya rumah sakit khusus pejabat negara.
Karena, di saat seperti ini, ketika vaksinasi ingin dikebut, kepatuhan rakyat dan keteladan sangat dituntut. Kepercayaan publik sangatlah penting.
Kalau tidak ada kepercayaan, imbauan yang benar dan positif pun bisa disikapi negatif oleh rakyat. Dalam masyarakat yang bersifat “patron-client”, keteladanan adalah kunci.
Baca juga : "Eksperimen Inggris"
Pepatah dan warning “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, walau terdengar klasik, masih sangat relevan.
Di masa-masa sulit, apalagi kalau keteladanan dan ketidakpercayaan sudah memudar, jangankan guru kencing berdiri, guru kencing duduk atau guru tidak kencing pun bisa “dikencingi” murid.
Itu hanya tamsil ekstrem, tapi tidak mustahil terjadi.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.