Dark/Light Mode

Jangan Mukul Angin

Minggu, 27 Juni 2021 06:52 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekarang terjadi perang biologis. Perang vaksin. Kita, yang jadi penonton, akan didikte oleh negara yang punya vaksin. Merekalah pemenangnya. Kita yang mengimpor, kalah.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj di kanal Youtube NU Channel, Selasa, 22 Juni 2021 lalu.

Baca juga : Terima Kasih Pinangki…

Peringatan Kyai Said terdengar seperti “teori konspirasi”, tapi bisa jadi warning. Ada tidak ada “perang”, kita memang harus bersiap. Antisipatif. Faktanya, Covid di Indonesia sedang merebak.

Lalu bagaimana langkah kita?

Baca juga : Vaksinasi Jangan Ribet

Pertama, kita perlu memproduksi vaksin sendiri. Saat ini ada beberapa jenis vaksin yang sedang diuji coba. Masih uji klinis. Kita tunggu hasilnya.

Kedua, kita juga perlu menemukan obatnya. Produksi sendiri. Tidak lagi bergantung kepada negara lain. Tidak didikte negara lain, lewat harga maupun ekonomi dan politik.

Baca juga : ``Bodo Amat``, Segera Obati!

Ketiga, kita perlu menggunakan anggaran yang mulai menipis ini sebaik mungkin. Awasi lebih ketat supaya tidak dikorup atau diselewengkan.

Juga, jangan salah sasaran. Karena, seperti data yang disampaikan Badan Pemeriksa Keuangan, ada bantuan yang salah sasaran sampai Rp1 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.