Dark/Light Mode

Pilih Dialog, BEM Nusantara Serukan Situasi Kondusif di Pelantikan Presiden

Jumat, 18 Oktober 2019 02:07 WIB
Aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung rusuh pada September lalu/Ilustrasi (Foto: Sophan Wahyudi/RM)
Aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung rusuh pada September lalu/Ilustrasi (Foto: Sophan Wahyudi/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara memilih jalan dialog dan menyerukan terciptanya situasi kondusif jelang pelantikan presiden. Unjuk rasa dinilai rentan disusupi hingga memunculkan stigma upaya penggagalan pelantikan presiden.

BEM Nusantara belum ada mengeluarkan seruan aksi demonstrasi supaya kami tidak disebut memiliki isu mengagalkan pelantikan presiden,” tegas Koordinator Pusat BEM Nusantara, Hengky Primana, Jumat (18/10).

Baca juga : Disorot Dunia, DPD Harap Pelantikan Presiden Berjalan Lancar

“Kami mengimbau BEM Nusantara agar menjaga kondusifitas dan keamanan negara. Jangan sampai ada bahasa pengagalan pelantikan presiden, itu sama saja dengan menghianati proses demokrasi yang sudah dilalui kemarin,” lanjutnya berpesan.

Mengenai UU KPK, Hengky menyampaikan tak sepenuhnya menolak keberadaaan beleid tersebut. Namun, ada poin-poin yang harus diperbaiki. BEM Nusantara akan menempuh tiga langkah dengan mengutamakan dialog terkait UU KPK.

Baca juga : Garuda Cs Mau Bantu Restrukturisasi Bisnis Merpati, Ini Kata Menhub

“Ada tiga langkah. Pertama, Perppu kami ingin berdialog dengan presiden, memberikan pertimbangan kenapa harus ada Perppu. Kedua, legislative review, kami ingin berdialog dengan Ketua DPR, poin-poin apa yang harus diperbaiki di UU KPK itu. Ketiga, melalui Judicial Review di MK,” paparnya.

Hengky juga mengungkapkan, BEM Nusantara mengagendakan konsolidasi nasional di Bandung Jawa Barat. Seluruh perwakilan kampus maupun universitas dari setiap provinsi dihimbau untuk hadir membahas perihal Perppu dan JR terhadap UU KPK saat konsolidasi nasional. 

Baca juga : Politisi PDIP Ajak Kader Banteng Jaga Kondusifitas Pelantikan Presiden

“Di tanggal 19-20 Oktober ini kami melakukan konsolidasi nasional dengan seluruh perwakilan provinsi untuk membahas Perppu, LR, dan jalur JR. Kami akan membulatkan suara di Bandung nanti, kami harapkan bisa bertemu Ketua DPR dan presiden paska konsolidasi,” imbuhnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.