Tentang Pertashop Dan Transisi Energi Untuk Bangkitkan Ekonomi Desa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina saat ini gencar membangun pertashop. Semacam SPBU dalam skala kecil di tingkat desa.

Kata Nicke, membangun pertashop adalah amanah untuk meningkatkan daya jangkau Pertamina ke desa-desa. 

“Sekarang ada 84 ribu desa, tapi yang ada SPBU-nya hanya 7 ribuan desa saja. Ini kurang. Masih banyak masyarakat yang jalan jauh hanya untuk beli BBM. Kalau pun ada jarak dekat, BBM-nya ilegal atau harganya beda,” kata Nicke. 

Baca juga : Targetkan Penjualan Naik 30 Persen, Triniti Dinamik Siap Bangun Perumahan Di Batam

Karenanya, dengan pertashop, akan sangat membantu masyarakat. BBM yang diperoleh sama harganya, juga dijamin aslinya. Juga menciptakan multiplier effect. Pertamina bekerja sama dengan bank Himpunan Milik Negara (Himbara), dan BUMN lainnya, sehingga ada new crowd di desa, menciptakan aktivitas bisnis.

 “Saat dibangun pertashop, akan berkembang dengan bisnis lainnya, misalnya agen elpiji, agen BRILink, agen bursa, dan seterusnya. “Ini menimbulkan pertumbuhan ekonomi di desa. Menciptakan lapangan kerja,” jelas Nicke. 

Saat ini, jumlah pertashop terus berkembang. Sekarang sudah berjumlah 4.400. Dan targetnya sampai 10 ribu pertashop. Kerjasama dengan Bumdes, pesantren, dan se bagainya. Respon masyarakat bagus.

Baca juga : Dukung Transisi Energi, Pertamina Perluas Model Bisnis

Dalam pembangunan pertashop, tambah Nicke, Pertamina menekankan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi untuk mendorong pengembangan industri dalam negeri.  Pertashop semuanya diproduksi di dalam negeri. Artinya pertumbuhan dan peningkatan industri dalam negeri sudah bergulir. Pertashop menciptakan lapangan kerja dari masyarakat desa masing-masing. Terlebih lagi Pertamina juga memberi kan training untuk keahlian yang bisa dikembangkan dan diberikan kepada masyarakat. Pertamina bekerja sama dengan Himbara dan Perbankan Swasta nasional lainnya untuk menyediakan permodalan dengan skema mudah. 

Hal lain, pertashop juga berisi pertamax, sehingga mendorong dan mendidik masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan. Secara khusus tentang transisi energi, Nicke menyampaikan pesan Presiden, saat COP-26 di Glasgow, September lalu. 

Bahwa transisi energi, dijalankan sesuai tahapannya. Juga harus menjaga ketahanan energi. Menjamin affordability dan sustainability. 

Baca juga : DWP Kemendagri Dukung Pemulihan Kesehatan Mental Dan Ekonomi Di Masa Pandemi

“Sampai 2050, oil masih ada tapi porsinya menurun sampai 20 persen. Tapi terus menurun sampai tercapai nett zero emission di tahun 2060. Dan Pertamina sudah membuat road mapnya,” katanya. 

Dia memaparkan sejumlah program pentingnya. Mulai dari dekarbonisasi, daur ulang material, sampai program langit biru. Misalnya, ada penggunaan solar panel di SPBU dan pengembangan geothermal menjadi hidrogen, atau pengembangan tenaga geothermal menjadi dua kali lipatnya. 

“Transisi energi tidak boleh langsung shifting sehingga tidak mengganggu ketersediaannya,” kata Nicke. [NAN/SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.