Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Masuki awal 2022, rupiah perkasa. Mata uang Garuda dibuka pada Rp 14.256 per dolar AS atau menguat 0,05 persen dari perdagangan sebelumnya, Rp 14.262 per dolar AS.
Penguatan juga dialami mata uang Asia lainnya. Baht Thailand menguat 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,15 persen, ringgit Malaysia melemah 0,15 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen dan peso Filipina menguat 0,02 persen dan yuan China menguat 0,27 persen. Sementara yen Jepang minus 0,15 persen dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.
Baca juga : 800 TNI Dan Polri Amankan Tahun Baru Di Papua
Sementara mata uang di negara maju juga melemah. Dolar Kanada melemah 0,09 persen, poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, franc Swiss melemah 0,04 persen, dan euro Eropa melemah 0,08 persen. Lalu dolar Australia menguat 0,14 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, meski pagi ini dibuka kuat, rupiah belum aman. Menurut dia, rupiah berpotensi loyo seharian ini. Penyebabnya pasar khawatir dengan melonjaknya kasus Omicron.
Baca juga : Jelang Tutup Tahun, Rupiah Masih Loyo
Selain itu, kata dia, antisipasi pasar terhadap kebijakan kenaikan suku bunga acuan The Fed pada tahun ini juga turut membebani rupiah. Sementara dari dalam negeri pasar akan mengantisipasi data inflasi periode 2021 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.
"Pergerakan rupiah hari ini akan berada dikisaran Rp 14.230 per dolar AS-Rp 14.280 per dolar AS," pungkasnya. [DWI].
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
