Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tahun Baru Dan 2 Agenda

Kamis, 30 Desember 2021 06:45 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Anak muda begadang menunggu perayaan tahun baru. Orang tua begadang memikirkan harga-harga “baru”. Semoga, selalu ada harapan baru.

Harga-harga “baru” itu seperti minyak goreng, cabe, telur, daging, yang naik bahkan sejak beberapa minggu lalu. Tahun 2022, pengeluaran untuk BBM juga diwacanakan bakal naik. Pertalite dan Premium akan ditiadakan. Awalnya, banyak yang menduga ini hanya “cek ombak”. Tapi, tampaknya benar. Dihapus. Nantinya, Pertamax menjadi yang terendah. Kita belum tahu, apakah akan ada harga khusus untuk beberapa sektor, misalnya untuk ojek online.

Baca juga : Data, Metaverse Dan Bungkus Bakwan

Mengenai kenaikan harga ini, 40 tahun lalu, musisi Iwan Fals menulis lagu. Lagu ini untuk menyambut kelahiran putra pertamanya, Galang Rambu Anarki. Dirilis pada 1982, judulnya sama seperti nama anaknya.

“Galang Rambu Anarki, ingatlah, tangisan pertamamu ditandai BBM membumbung tinggi… Maafkan kedua orang tuamu kalau tak mampu beli susu. BBM naik tinggi, susu tak terbeli, orang pintar tarik subsidi…” begitu penggalan liriknya. Lagu itu tampaknya akan melegenda dan abadi.

Baca juga : Kemana 2022?

Setiap ada kenaikan harga BBM, dari era Soeharto sampai sekarang, lagu ini biasanya muncul atau dinyanyikan lagi. Pada tahun 1982, kenaikan BBM sebenarnya tidak persis jatuh pada 1 Januari. Tapi, hebohnya sudah terasa sejak akhir 1981.

Dalam buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978–11 Maret 1983”, disebutkan: Melalui Keputusan Presiden No.1/1982, ditetapkan bahwa Pemerintah memutuskan menaikkan harga jual BBM di dalam negeri yang berlaku mulai jam 00.00 tanggal 4 Januari 1982.

Baca juga : Tanpa Pungutan Sampai Ke Kamar

Latar belakang dinaikkannya harga BBM, menurut Menteri Subroto, adalah untuk mengalihkan sebagian biaya subsidi BBM kepada biaya pelaksanaan pembangunan. Setelah Orde Baru, semua Presiden pernah menaikkan harga BBM. Masing-masing punya dinamika. Istilah yang dipakai, “penyesuaian harga”. Bukan kenaikan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.