Dark/Light Mode

Keren, Lippo Tanda Tangani WEF Stakeholder Capitalism Metrics Di Tingkat Global

Senin, 7 Februari 2022 20:17 WIB
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Lippo Group menjadi salah satu perusahaan pertama dari Asia Tenggara yang menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya.

Langkah itu ditempuh sebagai komitmen berkelanjutan dan bukti konsistensi Lippo menerapkan prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) demi mendukung terciptanya kondisi dunia yang lebih baik. 

SCM merupakan acuan penerapan prinsip ESG secara global yang sifatnya lintas industri. SCM dirumuskan oleh World Economic Forum (WEF) berkolaborasi dengan perusahaan konsultan dan audit dunia, yaitu Deloitte, EY, KPMG dan PwC.

Adapun beberapa perusahaan yang berkomitmen pada SCM di antaranya Dell Technologies, Fidelity International, Mitsubishi Corporation, UBS, Unilever, Siemens AG, Sony Corporation dan Nestle.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady, yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders, mengatakan, penandatanganan dilakukan pihaknya Desember tahun lalu.

Menurut John, dari persepsi Lippo Group, komitmen terhadap SCM adalah hal baik yang harus diterapkan demi kebaikan bisnis dan lingkungan pendukungnya secara jangka panjang.

John memaparkan data dari WEF terkait SCM yang dimiliki pihaknya. Saat ini, perusahaan-perusahaan besar terlebih yang sudah go public, tidak hanya memikirkan kepentingan pemegang saham atau shareholders, namun paradigmanya berubah menjadi stakeholders.

Baca juga : Kepala Daerah IKN Baru Setara Menteri, Diangkat Presiden

“ESG dan Stakeholder Capitalism menjadi hal yang penting untuk kami. Model bisnis ke depan kita harus mencari sebuah solusi. Di satu sisi memperhatikan sustainability, baik untuk lingkungan dan masyarakat, di sisi lain juga profitability dan growth,” kata John dalam rilisnya, Senin (7/2).

Jadi, ada kesinambungan dan lingkaran ekosistem bisnis antara purpose dan profit.  Ini menjadi aspirasi Lippo, dan alasan perseroan tergerak untuk menjadi perusahaan pertama dari Indonesia yang menandatangani WEF Stakeholder Capitalism Metrics bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lain.

Di era ini, lanjut John, yang menjadi tantangan utama adalah, bagaimana pelaku bisnis atau pelaku industri lebih sustainable di masa datang. Maka, SCM dari WEF adalah solusi utamanya.

Sebagai gambaran atas pentingnya prinsip ESG ke depan, Presiden Jokowi menyinggung dan menekankan penguatan penerapan ESG tersebut di pertemuan WEF yang dihadiri secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 20 Januari 2022. Terkait itu, John mengapresiasi langkah Presiden.

John menuturkan, sejak Januari 2020, sejumlah ESG metrics yang bersifat universal atau berlaku lintas industri telah diindentifikasi oleh WEF. Seiring dengan riset dan pertimbangan matang, melalui konsultasi dengan 200 organisasi global, SCM direduksi menjadi 21 core dan 34 expanded metrics dan dibagi menjadi empat kategori besar yaitu Principle of Governance, Planet, People, dan Prosperity.

Empat kategori besar tersebut, menurut John, sejalan dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

John mengaku, sebenarnya Lippo Group telah mulai memperhatikan penerapan prinsip ESG, setidaknya sejak tiga tahun lalu.

Baca juga : Jika Gagal Juara Champions, Messi Siap-siap Tinggalkan PSG

 “Ini bukan hal baru bagi kami. Sekarang kami sudah punya sustainability committee yang mendapatkan perhatian dan dukungan yang terbaik dari anggota-anggota Direksi. Kami juga ada Head of Sustainability. Harapan kami di tahun-tahun yang akan datang bisa terus lebih matang dan komprehensif,” kata John, menjelaskan.

John pun merinci capaian pihaknya selama ini yang mengacu pada 4 prinsip besar SCM. Dalam topik Governance, Lippo Group sejak tiga tahun yang lalu merombak jajaran top management untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat penerapan prinsip ESG.

Mengenai Planet, perseroan telah menyediakan begitu banyak area penghijauan, irigasi, dan sistem drainase dengan kualitas terbaik. Perseroan juga menggunakan air dari hasil pengolahan yang sangat baik dan air dari sumber terbarukan seperti pemanenan air hujan untuk menghemat air.

Terkait People, pihaknya tak ragu mengusung diversity and inclusion. “Jadi, kami sebenarnya sudah cukup baik. Kemudian ke equality bisa diukur sejauh mana levelnya, health and safety bagi pekerja juga memang sudah jadi perhatian kami,” kata John.

Dalam prinsip Prosperity, John menyinggung terkait kontribusi Lippo Group terhadap sistem perekonomian. Menurutnya, Lippo Group memiliki kontribusi besar terhadap kesejahteraan pekerjanya, juga bagi ekonomi Indonesia dari investasi yang ditanamkan.

“Mengenai berapa banyak yang sudah kami realisasikan dari prinsip besar tadi, mungkin 80 persen sudah kami kerjakan. Tapi sifatnya ini sesuatu yang harus terus diperbaiki dan tetap ditingkatkan lagi,” kata John.

Tantangan ESG

Baca juga : Pertamina Hulu Energi Tandatangani 8 Perjanjian Jual Beli Gas Dan Minyak

John pun menyoroti penerapan prinsip ESG di tataran nasional. Menurutnya, hal ini bukan perkara mudah. Perlu waktu mensosialisasikannya, sehingga masyarakat khususnya pelaku bisnis paham dan mau mengadopsi prinsip tersebut.

Tantangan utamanya, kata John, adalah awareness atau kesadaran. Dia yakin, sebenarnya banyak manajemen perusahaan saat ini sedang memikirkan solusi penerapan ESG.

Penerapan prinsip tersebut perlu didukung oleh edukasi, sosialisasi serta regulasi yang kuat dari pemangku kebijakan untuk menciptakan standardisasi yang jelas dan dapat diterapkan secara riil.

John berharap, penerapan ESG tak sekadar proses administrasi dalam penilaian dan pertanggungjawaban sebuah perusahaan. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.