Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Jagung Rawan Melonjak

Minggu, 6 Maret 2022 06:05 WIB
Harga Jagung Rawan Melonjak

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain gandum, konflik Rusia dan Ukraina berpotensi mengerek harga jagung dan Barley.

Demikian disampaikan Analis Bank Rakyat Indonesia (BRAI) Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto.

Selain itu kata Natalia perang Rusia dengan Ukraina akan mengganggu rantai pasokan komoditas logam seperti tembaga dan nikel.

“Kami percaya gangguan dalam rantai pasokan komoditas lunak kemungkinan akan mendongkrak harga pangan,” ujar Natalia dalam risetnya.

Dia menjelaskan, Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 29 persen dari pasar ekspor gandum dunia.

Baca juga : Gaya Hidup Sehat Meningkat, Penjualan Philips Airfryer Melonjak

“Meskipun musim panen beberapa bulan lagi, konflik berkepanjangan akan menciptakan kekurangan komoditas lunak dan harga yang lebih tinggi. Harga gandum dan jagung sudah melonjak,” katanya.

Natalia melihat banyak perusahaan konsumer optimistis mencatatkan peningkatan penjualan.

Namun, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina akan mengganggu rantai pasokan pangan global.

“Fluktuasi harga komoditas mungkin menimbulkan risiko penurunan pada margin perusahaan consumer dan memperpanjang pemulihan kinerja keuangan,” ungkapnya.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mengatakan, ancaman krisis pangan bukan isapan jempol belaka. Bustanul merujuk pada data Food and Agricultural Organization (FAO) Food Price Index terkini.

Baca juga : KPK Jangan Mudah Di-jab

Angkanya terus naik dari 95,1 poin pada Maret 2020 menjadi 108,5, poin pada akhir Desember 2020. Per Januari 2021 menjadi 113,3 poin dan menjadi 118,5 poin pada Maret 2021.

Ia menilai, ada juga kenaikan tren berbagai harga komoditas pangan internasional yang terjadi dalam 10 bulan terakhir.

Misalnya, indeks harga produk susu dari 101,5 poin Maret 2020 menjadi 117,4 poin Maret 2021. Cereal naik dari 97,7 poin Maret 2020 ke 123,6 poin Maret 2021.

Minyak sayur dari 85,5 poin di Maret 2020 ke 159,2 poin di Maret 2021. Gula juga sama dari 73,9 poin Maret 2020 ke 96,2 poin Maret 2021.

Kecuali daging yang turun dari 99,4 poin di Maret 2020 ke 98,9 poin Maret 2021.

Baca juga : Unggul Diawal, Bank Sumsel Keok Diakhir

Bustanul mengaku sempat mengira ancaman krisis pangan masih relatif jauh lantaran produksi pangan dunia masih cukup baik dan harga di sejumlah negara masih terjaga baik.

“Sayangnya tren saat ini menunjukkan sebaliknya,” pungkasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.