Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kumpulkan CEO Perusahaan Global, Presidensi B20 Bahas 3 Topik Penting

Jumat, 8 April 2022 15:18 WIB
Ketua Penyelenggara Presidensi B20, Shinta Kamdani. (Foto: ist)
Ketua Penyelenggara Presidensi B20, Shinta Kamdani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia selaku penyelenggara Presidensi B20 telah mengadakan pertemuan International Advocacy Caucus (IAC) perdana, Kamis (7/4). IAC merupakan bagian dari B20 yang terdiri dari sekelompok CEO global terkemuka dan pemimpin bisnis negara-negara G20. 

Kelompok ini bertujuan memberikan rekomendasi kebijakan sebagai outcome untuk G20 agar ekonomi pulih, lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Selain itu, IAC juga berperan dalam memberikan masukan terhadap bagaimana kebijakan tersebut dapat secara konkret diwujudkan dalam beberapa legacy projects. 

Ketua Penyelenggara Presidensi B20, Shinta Kamdani saat membuka forum pertemuan ini mengatakan, dalam membantu membentuk rekomendasi dan warisan kebijakan, IAC akan fokus pada tiga topik prioritas yakni akses layanan kesehatan dan vaksin yang adil, transisi hijau dan tranformasi ekonomi net-zero, serta pemulihan ekonomi yang inklusif. 

Baca juga : Gugus Tugas B20 Dukung Transisi Energi Pada G20

“Sebagai bagian dari prioritas, kami akan membahas tiga hal dalam pertemuan IAC pertama. Mengenai bagaimana meningkatkan kolaborasi lintas sektor dan negara untuk mencapai transisi hijau, bagaimana memperluas akses perawatan kesehatan primer dan preventif, dan bagaimana meningkatkan inklusi keuangan dan digital untuk perempuan serta UMKM,” jelas Shinta, dalam keterangan resminya, Jumat (8/4).

Dalam membahas topik prioritas tersebut, IAC menghadirkan Tony Blair (Mantan Perdana Menteri Inggris dan Ketua Eksekutif Tony Blair Institute for Global Change), Xin Baoan (Ketua Eksekutif State Grid Corporation), dan Alan Jope (CEO Unilever). Para pakar ini memberikan pandangan dan masukan kepada B20, bagaimana Presidensi Indonesia dapat memberikan kontribusi nyata ke dunia dalam isu-isu tersebut. 

Shinta mengatakan, pengalaman serta pengetahuan anggota dari IAC menjadi sumber daya yang bernilai bagi B20 guna merumuskan legacy yang tepat dan impactful. "IAC beranggotakan CEO dan pemimpin bisnis dari berbagai negara dan kategori industri yang berbeda sehingga dapat membagikan masukan dari sudut pandang yang kaya dan beragam," tegasnya.

Baca juga : Pertamina Ajak Perusahaan Global Aksi Nyata Dalam Call Meeting B20

Sementara, Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid yang juga penanggung jawab Presidensi B20 mengatakan, transisi energi hijau, pemerataan akses kesehatan berkualitas dan penguatan kapasitas digital dan finansial bagi UMKM serta perempuan bukan hanya sekadar komitmen, tapi butuh aksi nyata berupa kebijakan yang bisa diimplementasikan. 

“Kolaborasi aktif Pemerintah, bisnis, masyarakat dan asosiasi bisnis internasional sangatlah penting dalam mewujudkan legacy dari B20. Karenaya, aaya juga akan mobilisasi dan menggerakan kalangan bisnis Indonesia juga untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dengan IAC khususnya dalam transfer pengetahuan lintas negara” jelas Arsjad. 

Ia melihat, saat ini sangat tergambarkan ketimpangan antara negara maju dan berkembang dalam transisi pemulihan pasca pandemi. "Untuk itu, forum ini harus bisa menghasilkan rekomendasi yang bisa menyelesaikan kesenjangan untuk pulih dari krisis ekonomi, terutama di bidang transisi hijau, kesehatan dan pembiayaan serta adopsi teknologi digital bagi UMKM dan perempuan," pungkasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.