Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Target Net Zero Emission

Pertamina Dan Chevron Teken Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon

Jumat, 13 Mei 2022 08:01 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (ketiga kanan) bersama Presiden Chevron New Energies Jeff Gustavson, saat menandatangani kerja sama untuk menjajaki potensi bisnis rendah karbon di Indonesia. Penandatanganan dilakukan di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5). (Foto: Humas Pertamina)
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (ketiga kanan) bersama Presiden Chevron New Energies Jeff Gustavson, saat menandatangani kerja sama untuk menjajaki potensi bisnis rendah karbon di Indonesia. Penandatanganan dilakukan di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5). (Foto: Humas Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Chevron Corporation (NYSE: CVX) melalui anak perusahaannya, Chevron New Ventures Pte. Ltd. (Chevron), dan PT Pertamina (Persero), mengumumkan kerja sama untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia, Kamis ( 12/5).

Dengan tujuan melayani konsumen dalam negeri dan potensi konsumen regional, Chevron dan Pertamina berencana mempertimbangkan teknologi panas bumi baru (novel geothermal), penyeimbangan karbon (carbon offsets) melalui solusi berbasis alam, penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization, dan storage/CCUS). Serta pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen dengan rendah karbon (lower carbon hydrogen).

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Washington, DC yang dihadiri Executive Vice President Business Development Chevron Jay Pryor,  Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Baca juga : Dukung Akselerasi Proyek Strategis Nasional, PIS Dan GRR Tuban Teken HoA Kerja Sama

"Kami sangat antusias dalam membangun sejarah Chevron, hingga hampir 100 tahun di Indonesia," ujar Presiden Chevron New Energies, Jeff Gustavson di sela acara penandatanganan MoU di Washington DC, Kamis (12/5).

MoU ini menunjukkan komitmen Chevron dan Pertamina untuk terus mengidentifikasi peluang rendah karbon melalui kolaborasi dan kemitraan antara Chevron, perusahaan energi nasional, dan pemerintah, yang masing-masing memiliki kepentingan bersama dalam mendorong transisi energi nasional.

"Melalui potensi kerja kami di Indonesia dan seluruh kawasan Asia Pasifik, kami berharap dapat menyediakan energi yang terjangkau, andal, dan selalu bersih. Serta membantu industri dan konsumen yang menggunakan produk kami, untuk mencapai tujuan rendah karbon mereka," imbuh Gustavson.

Baca juga : Berikan Layanan Terbaik Bagi Peserta, TASPEN Teken Kerja Sama Dengan Mitra Layanan Perbankan

Kerja sama antara Chevron dan Pertamina ini merupakan bagian dari upaya kedua perusahaan, untuk mendukung target net zero emission pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Pertamina berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2 persen pada tahun 2019 menjadi 17,7 persen pada tahun 2030.

“Pertamina, sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk mempercepat transisi energi sesuai target pemerintah. Kemitraan ini merupakan langkah strategis bagi Pertamina dan Chevron, untuk saling melengkapi kekuatan masing-masing. Serta mengembangkan proyek dan solusi energi rendah karbon. Demi mendorong kemandirian dan ketahanan energi dalam negeri,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Baca juga : Dukung Otomotif Tanah Air, Pertamina Lubricants Gelar Fastron Enduro Street Race

Indonesia, sebagai negara kedua terbesar yang memiliki kapasitas terpasang panas bumi telah mengembangkan geothermal sejak tahun 1974.

Saat ini, melalui Subholding Power & NRE, Pertamina memiliki total kapasitas terpasang Geothermal mencapai 1.877 MW yang berasal dari 13 area kerja Geothermal.

Sebanyak 672 MW berasal dari area kerja yang dioperasikan sendiri. Sisanya, 1.205 MW merupakan kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.