Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Rangkul Petani & Peternak, Gobel Puji Chateraise Indonesia
Rabu, 8 Juni 2022 16:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel memuji, komitmen tinggi Chateraise Indonesia menggunakan bahan-bahan makanan alami dengan konsep Farm Factory. Di mana, perusahaan melakukan kolaborasi dengan petani dan peternak di wilayah sekitar pabrik.
“Konsep Farm Factory menjadi sangat penting, karena salah satu masalah yang dihadapi perekonomian nasional adalah semakin besar dan tertinggalnya kemampuan petani, peternak, usaha mikro dan kecil dalam meningkatkan nilai tambah,” ujar Gobel dalam sambutannya di acara Grand Launching Pabrik Chateraise, di Citeurup, Rabu (8/6).
Menurut dia, melalui kolaborasi yang didukung oleh inovasi dan teknologi yang dimilikinya, diharapkan Chateraise Indonesia mampu membantu petani dan peternak serta usaha mikro dan kecil yang ada disekitar wilayah pabrik ini.
“Ini untuk meningkatkan nilai tambah dengan menghasilkan produk bahan baku yang berkualitas dan berstandar nasional, bahkan global,” ujarnya.
Baca juga : Investasi Rp 60 M, Chateraise Indonesia Bangun Pabrik Di Citeureup
Di samping itu, pengalaman Chateraise dalam membangun konsep Farm Factory bisa menjadi inspirasi bagi peningkatan kerja sama pelaku industri makanan dan minuman nasional untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan petani, peternak dan usaha mikro dan kecil.
Dan yang sangat penting untuk disadari oleh semua, kata dia, salah satu tantangan bangsa ini ke depan adalah mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh. Ini hanya bisa terwujud jika fundamental industri makanan dan minuman mempunyai fondasi yang kuat.
“Kondisi ini hanya bisa dicapai jika industri makanan dan minuman didukung oleh petani, peternak serta usaha mikro dan kecil yang tangguh, mampu menghasilkan produk yang berkualitas,” ujarnya.
Baca juga : MHU Berpartisipasi Dalam Ekspor Strategis Indonesia
Tidak itu saja, dia juga selalu mendorong hadirnya investasi Jepang yang lebih besar di Indonesia.
Investasi Jepang dikenal selain mengutamakan kualitas juga memiliki komitmen tinggi terhadap isu lingkungan, yang selalu mengutamakan efisiensi dan produktivitas dalam membangun daya saingnya.
Lebih dari itu, dia melihat, dalam beriventasi di Indonesia, Jepang tidak hanya bertindak sebagai pemodal semata, namun juga telah melakukan transformasi teknologi dalam industri nasional. Pada bangsa Jepang dalam membangun industrinya, terdapat prinsip Monozukuri dan Hitozukuri.
Menurut dia, transfer teknologi bukan hanya bicara bagaimana menciptakan barang yang berkualitas, tetapi juga bagaimana si manusianya mampu memahami tentang teknologi tersebut. Ada proses dan tahapan yang harus dilewati untuk bisa disebut sebagai transformasi teknologi.
Baca juga : Tahun Ini, BSI Layani 80 Persen Total Jemaah Haji Indonesia
Pertama adalah transfer of job (pekerjaan), transfer of know how (mengerti), dan baru kemudian terjadilah transfer teknologi.
Jadi Investasi Jepang di Indonesia telah memberikan nilai tambah lebih tidak sekadar meningkatkan FDI (foreign direct investment) dan penyerapan tenaga kerja. Melalui investasi langsung, Jepang telah memberi kontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan alih teknologi.
“Bahkan kini sudah terjadi proses transformasi teknologi di berbagai industri yang kian berkembang dan mendorong laju roda perekonomian nasional,” ujarnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya